Cerita Sang Anak Kenang 40 Hari Meninggalnya Aktivis Perdamaian dan Peraih Nobel Peace Peize Damien Dematra
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Aktivis perdamaian dan peraih Nobel Peace Peize, Damien Dematra meninggal dunia di Bali pada 27 April 2025.
Pendiri Visions of Peace Initiative itu meninggal dunia sehari sebelum diselenggarakannya Golden Rule Interfaith Youth Conference (Konferensi Pemuda Lintas Agama Golden Rule.)
Atas hal tersebut, pembukaan konferensi dimulai dengan pemutaran film, “The Golden Rule: Do Unto Others…” dan diskusi terbuka antara para siswa dan tokoh-tokoh lintas agama.
Acara itu dilakukan sebagai penghormatan yang mendalam untuk Dematra.
Princess Natasha Dematra, putri dari Damien Dematra dan Direktur Eksekutif VOPI, akan memimpin operasi organisasi untuk mengenang ayahnya.
Dengan menggunakan semua modalitas artistik, VOPI berupaya untuk mendorong kaum muda untuk mengekspresikan visi mereka tentang masa depan yang damai dan mendorong perdamaian, toleransi, dan pengertian.
"Saya akan berjuang untuk menjunjung tinggi warisan yang telah dibangun ayah saya. Ia telah mengubah dan memengaruhi banyak hidup manusia. Warisannya akan abadi dan ia akan selalu dikenang sebagai "Prince of Peace" "Pangeran Perdamaian"," kata Natasha.
Selain itu, Princess Cheryl Halpern juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam.
“Prince Damien Dematra adalah seorang pria yang mencontohkan kebaikan, kekuatan, dan integritas. Hidupnya merayakan kekuatan kepedulian terhadap orang lain dengan komitmen yang teguh terhadap kesopanan."
"Semoga keluarga Damien dan kita semua yang mencintainya menemukan penghiburan dalam mengetahui bahwa warisan karakternya yang gigih akan tercermin dalam hati dan pikiran setiap orang yang disentuhnya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Damien Dematra meninggal dunia di Bali pada Minggu, 27 April 2025, pukul 03.00 WITA lalu.
Kabar duka itu disampaikan langsung oleh sang anak, Princess Natasha Dematra melalui pesan singkat WhatApps.
“Daddy telah berpulang,” katanya kepada wartawan.
“Beliau berpulang di Bali dengan interfaith Golden Rule youth conference sebagai karya besar terakhir beliau dan banyak karya lainnya yang belum dikeluarkan," lanjut Natasha.
Natasha juga menyampaikan keinginan sang ayah sebelum menghempuskan napas terakhir.
"Dalam pesan terakir beliau, beliau menyampaikan agar legacy beliau tidak boleh berhenti. Beliau berharap apa yang beliau bangun dapat terus berlanjut untuk misi perdamaian di dunia ini," ungkapnya.
Load more