Anak Buah Hercules Patok Harga 'Ugal-ugalan' Jika Ada Pedagang yang Mau Berjualan di Lahan Milik BMKG, Begini Faktanya
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - GRIB Jaya, ormas yang dipimpin oleh Hercules disebut menarik setoran dengan harga 'Ugal-ugalan' sampai puluhan juta kepada pedagang yang berjualan di lahan BMKG.
Kabar ini mencuat setelah dua pedagang yang berjualan di lahan milik BMKG tersebut mengaku telah bayar hingga puluhan juta kepada GRIB Jaya Tangsel.
Polemik yang melibatkan anak buah Hercules di GRIB Jaya Tangsel dengan BMKG terkait sengketa lahan di daerah Pondok Betung Tangerang Selatan sedikit mereda.
Keputusannya, pihak BMKG mengambil alih kembali tanah yang dalam tiga tahun terakhir diduduki oleh anggota GRIB Jaya Tangsel atas bantuan pihak berwajib.
Rencana awalnya, BMKG ingin melanjutkan kembali pembangunan gedung arsip yang tertunda sejak November 2023 karena diganggu oknum GRIB Jaya.
Namun, untuk sementara waktu BMKG akan terlebih dahulu memasang pagar di seluruh lahan yang semula dikuasai GRIB Jaya dengan luas lebih dari 12 hektare.
Selain itu, tidak ada aktivitas lagi di lahan tersebut setelah kepolisian dan pihak BMKG mengusir secara paksa anggota GRIB Jaya atau anak buah Hercules.
Tersisa penjual kambing kurban yang diberikan dispensasi oleh BMKG untuk tetap berdagang di lahan tersebut hingga hari raya Idul Adha berakhir.
Di sisi lain, muncul pengakuan dari para pedagang sebelum kepolisian dan BMKG hendak mengosongkan lahan yang diduduki oleh GRIB Jaya tersebut.
Sejumlah pedagang mengaku kalau selama ini mereka ditarik uang sewa apabila ingin berjualan di sana. Tidak tanggung-tanggung, puluhan juta rupiah telah mereka keluarkan.
Salah satunya ialah Ina Wahyuningsih, penjual kambing kurban yang kini diberikan keringanan oleh BMKG untuk tetap berniaga di lahan tersebut.
Pedagang kambing kurban tersebut jujur kalau dia tidak tahu lahan itu punya BMKG. Katanya, GRIB Jaya mengaku diberi amanah oleh ahli waris untuk menempati lahan tersebut.
Lebih mengagetkan lagi, Ina Wahyuningsih mengungkapkan kalau biasanya dia hanya bayar sewa Rp10 juta saja, namun kali ini GRIB Jaya menaikkan biayanya.
GRIB Jaya Tangsel beralasan kalau naiknya biaya sewa di lahan milik BMKG tersebut sudah termasuk biaya pengurusan izin kepada RT dan RW setempat.
“Semua saya serahkan, karena mereka bilang akan berkoordinasi sama sekitar, sama RT RW dan lain-lain,“ ucap Ina melansir dari YouTube tvOnenews.
Ina Wahyuningsih juga sempat keberatan lantaran GRIB Jaya memasang harga Rp25 juta untuk sewa tempat dari bulan Mei-Juni sebelum akhirnya mau dinegosiasi.
“Pertama mereka minta Rp25 juta, kita nego, Rp20 juta tapi nggak dapat, akhirnya ambil di tengahnya jadinya Rp22 juta,“ tegas penjual kambing kurban itu.
“Akhirnya negosiasi sama ormas tersebut, saya bayar, saya bisa berjualan,“ tambahnya.
Senada dengan penjual kambing kurban, penjaja makanan seafood Darmaji juga mengalami hal serupa. Ia tidak tahu kalau tanah itu bukan milik GRIB Jaya.
Darmaji yang telah menyewa tempat sejak Januari silam mengatakan bahwa dia telah membayar sewa hingga belasan juta ke Ketum GRIB Jaya Tangsel Yani Tuanaya.
Ditambah lagi Darmaji sudah mengeluarkan dana sampai Rp70 juta untuk mendirikan bangunan rumah makanan seafood di lahan yang kini telah diambil alih BMKG itu.
“Saya transfer ke beliau langsung (Ketum GRIB Jaya Tangsel Yani Tuanaya) dari Januari-Mei empat atau lima bulan. Satu kali transfer uang sewa Rp3 juta, listrik Rp500 ribu,” ujar Darmaji. (ebs)
Load more