Tak Puas Hanya 'Palak' Pedagang, Anak Buah Hercules Hasilkan Omset Fantastis dari Berbisnis....

Jakarta, tvOnenews.com - Ulah anak buah Hercules yakni organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya seakan tak ada habisnya menjadi sorotan publik.

Sorotan tajam ditujukan publik ke GRIB Jaya saat menduduki lahan yang tengah bersengketa antara ahli waris dengan BMKG di kawasan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

GRIB Jaya dituding BMKG menguasai lahan yang menjadi asetnya hingga melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Tak butuh waktu lama, Polda Metro Jaya pun turun langsung menerjunkan ratusan personelnya.

Lantas, kepolisian pun langsung meratakan dengan tanah markas GRIB Jaya yang sebelumnya berdiri gagah di atas lahan sengketa itu.

Belum cukup, polisi turut menciduk sejumlah anggota GRIB Jaya yang didapati memanfaatkan aset tanah sengketa itu untuk keuntungan pribadi dengan menyewakannya ke para pedagang kaki lima (PKL).

Bahkan, didapati adanya aksi pemalakan oleh anggota GRIB Jaya kepada para PKL untuk dapat menggunakan lahan yang tengah bersengketa di Kota Tangsel tersebut.

"17 orang kita amankan, 11 orang diantaranya anggota ormas GJ (GRIB Jaya). Salah satunya adalah sodara Y, yang merupakan Ketua DPC Ormas GJ Tangsel. Kemudian 6 di antaranya adalah ahli waris yang mengaku sebagai ahli waris di tanah ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi dikutip Minggu (1/6/2025).

"Warung makan dan pedagang hewan mentransfer Rp 3,5 juta per bulan ke rekening Saudara Y," lanjutnya.

Seakan tak usai-usai permasalahan yang ditimbulkan, kini anak buah eks preman Tanah Abang tersebut kembali berurusan dengan hukum.

Kali ini, seorang anggota ormas GRIB Jaya PAC Parongpong, Bandung Barat yang tersangkut permasalahan hukum.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan mengkonfirmasi adanya penangkapan yang dilakukan personel Polres Cimahi terhadap seorang anggota ormas GRIB Jaya berinisial AG.

"Tim melakukan penyelidikan terhadap seseorang berinisial AG dan diperoleh bahwa AG bertempat tinggal di sebuah kontrakan Kampung Kancah, Desa Cihideung, Parongpong, Bandung Barat," kata Hendra.

Hendra menuturkan AG ditangkap kepolisian saat berada di kediamannya pada Selasa (13/5/2025).

Pasalnya, AG ditangkap akibat menjadi bandar sabu yang kerap mengedarkannya di wilayah hukum Polres Cimahi.

Kepolisian juga mendapati barang bukti sabu seberat 106,71 gram, timbangan digital, dua pak plastik klip bening kosong, satu buah solasi, dan satu ponsel saat penangkapan AG.

"Selanjutnya dari hasil introgasi yang dilakukan terhadap AG, AG mendapatkan narkotika jenis sabu dengan cara menerima titipan dari seseorang bernama Baron (DPO) untuk diedarkan kembali dengan cara sistem tempel, kemudian AG mengedarkan narkotika jenis sabu tersebut di sekitaran Kota Cimahi dan Bandung Barat," katanya.

Hendra menjelaskan kepolisian turut melakukan pemeriksaan mendalam kepada AG terkait kasus peredaran narkoba itu.

Alhasil, AG turut mengakui jika dirinya merupakan bagian dari anggota GRIB Jaya.

AG juga mengaku dirinya dapat meraup keuntungan senilai Rp5 juta yang dijanjikan Baron jika berhasil menjual habis sabu tersebut.

"Pelaku dijerat pasal 114 ayat 2 dan atau pasal 112 ayat 2 dan atau pasal 113 ayat 1 dan pasal 132 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika," pungkasnya. (raa)