Kementerian Agama dan PPPA Bersinergi Siapkan Pelayanan Ramah Perempuan di Haji 2025
- Kementerian agama
Jakarta, tvOnenews.com- Kementerian Agama (Kemenag) bukan hanya memfokuskan layanan haji ramah lansia, tapi juga ramah untuk perempuan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi, yang tahun ini tergabung dalam rombongan Amirul Hajj, mengatakan komitmennya untuk memastikan bahwa layanan ibadah haji lebih ramah terhadap jemaah perempuan.
Sebagaimana pesannya disampaikan setelah tiba di Tanah Suci bersama delegasi Amirul Hajj yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
"Sebagaimana disampaikan oleh Pak Menteri Agama, saya akan lebih fokus pada layanan terhadap jemaah haji perempuan. Apalagi tahun ini, data menyebutkan bahwa jumlah jemaah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki," katanya dikutip dari laman Kemenag, Jumat (30/5/2025).
Makanya ia fokus pada pelayanan ramah Perempuan, sebab kebutuhan laki-laki dan perempuan jelas berbeda.
Pasalnya, hal ini paling sering dikeluhkan adalah keterbatasan jumlah fasilitas sanitasi yang memadai.
"Durasi waktu yang dibutuhkan perempuan untuk menggunakan toilet lebih lama daripada laki-laki. Maka idealnya, jumlah toilet untuk jemaah perempuan diperbanyak. Ini masalah mendasar tapi berdampak besar terhadap kenyamanan mereka,” jelasnya.
Sehubungan dengan ini, Arifah juga menyuarakan pentingnya pendekatan fikih perempuan dalam pelaksanaan ibadah haji.
Ia mencontohkan kebutuhan pendampingan khusus bagi perempuan yang sedang mengalami haid selama masa haji 2025.
“Kesehatan reproduksi perempuan, seperti saat haid, perlu mendapat perhatian. Selain pendekatan medis, jemaah perempuan juga butuh pendampingan fikih yang tepat agar tetap tenang dan tidak bingung menjalankan ibadahnya,” tegasnya.
Dalam harapnya, bergabung dalam tim Amirul Hajj dapat memberikan masukan yang konkret dalam evaluasi penyelenggaraan haji, khususnya dari perspektif perempuan.
“Mungkin tidak ada layanan yang sempurna, tapi dari catatan-catatan yang kami kumpulkan, kami ingin membangun sistem layanan yang terasa lebih baik dan inklusif bagi jemaah perempuan,” pungkas Arifah.(klw)
Load more