Pemprov Jabar Ungkap Penyebab Longsor Tambang Batu di Cirebon, Ternyata...
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat mengungkap penyebab terjadinya longsor tambang batu galian C Gunung Kuda, Cirebon.
Kepala Dinas ESDM Jabar, Bambang Tirto Yuliono mengatakan, musibah longsor itu diduga disebabkan kesalahan metode penambangan.
Metode penambangan di Gunung Kuda, lanjut Bambang, seharusnya dilakukan dari atas secara terasering, bukan dari bawah seperti yang diterapkan selama ini.
"Jenis batuan seperti ini seharusnya ditambang dari atas ke bawah, bukan sebaliknya. Ini sudah dijelaskan berkali-kali oleh inspektur tambang," kata Bambang dalam keterangannya, Jumat (30/5).
Bambang menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan keras kepada pengelola tambang. Namun, teguran tersebut tidak diindahkan.
"Ini adalah kesalahan dalam metode penambangan. Kami dari dinas sudah memperingatkan berkali-kali, bahkan dengan nada yang cukup keras," ujarnya.
Bambang menjelaskan, pendekatan penambangan yang tidak sesuai teknis, telah meningkatkan risiko bencana seperti longsor.
"Sudah diingatkan berkali-kali, tapi tetap saja bandel. Lagi-lagi kejadian seperti ini terulang," ujarnya.
Sebagai bentuk penindakan, Dinas ESDM Jabar telah menghentikan sementara aktivitas tambang di Gunung Kuda sejak Jumat sore.
Ia juga menyampaikan Gubernur Jawa Barat kemungkinan akan mengeluarkan keputusan penutupan permanen pada malam hari ini.
"Perizinan akan kami cabut. Ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi karena membahayakan keselamatan," ujarnya.Â
Turut diketahui, berdasarkan data BNPB, 10 korban meninggal dunia, 2 di antaranya masih dalam proses indentifikasi akibat musibah longsor tersebut.Â
Selain itu, terdapat 6 orang mengalami luka dan langsung mendapatkan penanganan medis di RS Sumber Hurip dan Puskesmas terdekat.Â
"Kaji cepat sementara juga mencatat terdapat 3 unit alat berat ekskavator dan 6 unit mobil truk tertimbun longsor," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. (ant/dpi)
Â
Load more