DPR Cecar Pemerintah dan Maskapai: Kalau Harga Tiket Pesawat Tak Bisa Turun Bilang! Biar Enggak Usah Ada Teka-teki
- Syifa Aulia-tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi V DPR RI Boyman Harun mencecar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan perusahaan maskapai terkait harga tiket pesawat.
Hal ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat Komisi V DPR di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025).
Rapat dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, petinggi Angkasa Pura, Garuda Indonesia, Wings, Lion Air dan lainnya.
Dia menilai pemerintah dan pihak maskapai tidak terbuka mengenai alasan harga tiket pesawat masih mahal hingga sekarang.
Menurut Boyman, pemerintah dan pihak maskapai juga seakan memberi harapan bahwa harga tiket pesawat masih bisa turun.
“Saya melihat dalam rapat ini ada kesan tidak ada keterbukaan kenapa harga tiket itu seperti itu. Yang pertama, menurut saya, kami masyarakat seakan-akan masih bisa berharap untuk menurunkan harga tiket ini,” kata Boyman.
“Makanya kami menyampaikan terus dengan mahalnya harga tiket karena kami mendengar tidak ada yang bisa kami mengerti kenapa harga tiket seperti itu,” sambungnya.
Untuk itu, Boyman meminta pemerintah dan pihak maskapai terbuka ke publik soal faktor-faktor yang menyebabkan harga tiket pesawat mahal serta berkata dengan jujur jika memang harga tersebut tidak bisa diturunkan lagi.
“Dan terbukti juga kenyataannya memang pesawat itu penuh terus walaupun mahal. Maksud saya, ada keterbukaan antara maskapai dan pemerintah apakah memang cost-nya itu memang sudah tidak bisa diatur lagi atau tidak direndahkan lagi,” jelas Boyman.
Dengan begitu, kata Boyman, masyarakat dan DPR tidak terus menuntut pemerintah maupun pihak maskapai untuk menurunkan harga tiket pesawat.
“Sehingga masyarakat tidak meminta dan kami juga tidak menuntut terus untuk diturunkan. Jadi enggak usah ada teka-teki di sini,” tegasnya.
“Biar kami enak menyampaikannya bahwa kepada masyarakat memang berdasarkan kenyataan tiket ini memang sebegini harganya enggak bisa di apa-apain sesuai dengan keperluan yang diperlukan, spare part, avtur dan sebagainya,” tutup Boyman. (saa/nsi)
Load more