Pemerintah China Menyayangkan Sanksi Uni Eropa dan Inggris Terhadap Rusia
- Antara
Inggris juga akan memberikan sanksi kepada 18 kapal lagi dalam "armada bayangan" yang membawa minyak Rusia, bersama dengan para pendukung armada tersebut.
Sanksi juga termasuk John Michael Ormerod, warga negara Inggris yang membeli kapal untuk armada bayangan Rusia, dan 2 kapten tanker armada bayangan Rusia.
Inggris dan Uni Eropa juga memperketat Batas Harga Minyak yang membatasi harga untuk dikenakan Rusia terhadap minyaknya jika diangkut menggunakan layanan G7 seperti asuransi dan logistik.
Ada kemungkinan pengurangan batas harga minyak mentah sebesar 60 dolar AS, dengan tujuan menurunkan batas mendekati biaya produksi dan menyerang Putin atas pendapatan minyaknya.
Sanksi diumumkan pada Sabtu (17/5), setelah Rusia menembakkan 273 pesawat nirawak ke kota-kota Ukraina dan menjadi serangan pesawat nirawak terbesar dalam perang yang terjadi sejak 2022 itu. Salah satu serangan yaitu terhadap sebuah bus di Sumy menewaskan 9 warga sipil.
Sanksi kali ini bertujuan untuk mengganggu rantai pasokan sistem senjata mematikan Rusia, termasuk rudal Iskander. Rusia disebut menggunakan beberapa jenis senjata termasuk rudal Iskander yang merengut nyawa penduduk sipil.
Sanksi Inggris dan Uni Eropa selama ini disebut telah berdampak buruk pada ekonomi Rusia. PDB Rusia menyusut pada kuartal pertama 2025 dan ekonomi nonpertahanan telah mengalami resesi selama beberapa waktu.
Pengeluaran untuk keamanan dan pertahanan saat ini lebih dari 40 persen anggaran federal, dan Presiden Putin harus menaikkan pajak dan memangkas pengeluaran sosial untuk melanjutkan perang.
Rusia dan Ukraina menggelar pembicaraan langsung pertama mereka dalam lebih dari tiga tahun konflik, pada Jumat (16/5) atas perintah Trump, tetapi gagal menyetujui gencatan senjata setelah Moskow mengajukan persyaratan yang oleh anggota delegasi Ukraina disebut "tidak dapat diterima".
Ukraina mengatakan siap untuk gencatan senjata segera sesuai usulan Trump, sementara Rusia mengatakan ingin perundingan terlebih dahulu.
Uni Eropa menganggap sikap Rusia itu mengisyaratkan Presiden Putin belum ingin mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak 2022 itu.(ant/ree)
Load more