Demo Mahasiswa Ricuh di Depan Balai Kota Jakarta: 93 Orang dan 43 Motor Diamankan Polisi
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (21/5) sore, berujung ricuh.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M Firdaus mengatakan bahwa lebih dari 90 orang diamankan dalam peristiwa tersebut.
"93 orang massa aksi serta 43 unit sepeda motor yang diamankan," ungkap Firdaus, saat dikonfirmasi, Rabu malam.
Ia menuturkan bahwa massa aksi dan puluhan sepeda motor itu kini sudah dibawa ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
"Massa aksi sudah dibawa ke Mapolda," ucapnya.
Diketahui, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro juga mengungkap ada tujuh anggota Polri yang terluka dalam aksi demonstrasi tersebut.
"(Aksi mahasiswa di) Depan Balai Kota, 7 polisi terluka," ungkap Susatyo.
Adapun Kombes Susatyo mengatakan bahwa para mahasiswa itu melakukan aksi demo terkait HAM.
Susatyo meminta para mahasiswa menghentikan aksi demonstrasi yang mereka lakukan karena dinilai sudah anarkis. Para aksi massa melakukan pemukulan terhadap anggota kepolisian.
"Ini sudah anarkis, kalian sudah melakukan pemukulan terhadap anggota saya, ini sudah tindak pidana," tegas Susatyo.
Sementara, koordinator aksi di atas mobil komandonya mencoba untuk memberikan penjelasan, namun komunikasi dua arah terjadi, akan tetapi tidak ada yang mengalah, dan komunikasi berjalan tidak baik.
"Pak, dengar dulu, pak, pak, pak,” pinta mahasiswa tersebut.
Susatyo terus meminta para mahasiswa untuk berhenti melakukan aksi karena sudah mengganggu fasilitas publik seperti pengguna jalan raya.
Susatyo menegaskan pihaknya sangat kooperatif apabila ingin melakukan aksi demonstrasi, tetapi harus dilakukan secara kondusif dan tidak merugikan pihak lain.
Oleh karena komunikasi keduanya yang kian buruk, Susatyo memerintahkan anak buahnya untuk mengamankan para mahasiswa ke dalam mobil tahanan.
“Jangan melawan, ayo masuk ke mobil tahanan satu per satu, ayo masuk. Bawa mereka, jangan melawan,” tegasnya.
Sementara itu, para mahasiswa menolak untuk diamankan dan melakukan barikade, saling memegang tangan satu sama lain, sementara yang perempuan naik ke atas mobil komando.
Kericuhan pun tak dapat dibendung, petugas kepolisian secara paksa menarik mahasiswa satu per satu ke dalam mobil tahanan, begitu juga terduga provokator. (rpi/dpi)
Load more