Sungguh Bejat Kelakuan Dosen UIN Mataram, Menyelinap ke Asrama Putri dan Cabuli 7 Mahasiswi Bidikmisi, Suruh Korban Lakukan...
- Tut Wuri Handayani
Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram melaporkan dosen ke polisi atas dugaan pencabulan atau pelecehan seksual.
Sejauh ini, jumlah korban yang melaporkan dosen UIN atas tuduhan pelecehan seksual itu berjumlah tiga orang.
Namun, Koalisi Stop Kekerasan Seksual (KSKS) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan, jumlah korban dosen UIN tersebut kemungkinan besar bertambah.
"Sementara ini baru tiga yang lapor. Kalau enggak ada halangan, insyaallah pada Kamis (22/5/2025) besok ada dua lagi," ujar perwakilan KSKS NTB, Joko Jumadi, dikutip Rabu (21/5/2025).
Berdasarkan informasi yang disampaikan KSKS NTB, jumlah korban pelecehan seksual dalam kasus ini adalah tujuh orang.
Namun, hanya lima korban yang bersedia memberikan keterangan atas Tindakan bejat dosennya tersebut.
"Status korban ini ada yang masih menjadi mahasiswi, ada dari kalangan alumni," kata Joko menambahkan.
Diketahui, pelaku merupakan dosen yang juga menjabat sebagai kepala asrama putri UIN Mataram.
Memiliki kuasa dan jabatan, ia mendatangi kamar mahasiswi bidikmisi untuk dicabuli.
Menurut Joko, tidak ada mahasiswi yang disetubuhi. Namun, mereka diminta untuk meladeni pelaku seperti melakukan oral seks.
Para korban terpaksa bersedia menuruti perintah bejat pelaku karena takut beasiswanya akan dicabut.
"Perbuatan pelaku ini masih kategori cabul, tidak ada yang sampai disetubuhi," katanya lagi.
Sementara itu, laporan dari para korban sudah diterima Polda NTB.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini.
"Iya, kami akan tindak lanjuti laporan dengan melakukan penyelidikan," kata Syarif. (ant/iwh)
Load more