Diperiksa Selama 5 Jam soal Kasus Ijazah Palsu, Kader PSI Marah Jokowi Dijadikan Bulan-bulanan
- Rika Pangesti
Dian Sandi juga menjelaskan bahwa motifnya mengunggah foto tersebut adalah karena ia merasa tidak terima dengan orang-orang yang mempermasalahkan keaslian ijazah Jokowi.
Ia mengaku marah melihat sosok seorang pemimpin negara dijadikan bahan olok-olok oleh masyarakat.
"Saya marah karena Jokowi digitukan. Dijadikan bulan-bulanan sejak, ah kita nggak tau lah tahun berapa itu. Itu aja sebenarnya, ketika beliau sudah selesai, tiba-tiba hari ini beliau sudah selesai jadi presiden, tapi masih saja diserang, itu saya tidak terima. Itu yang membuat saya ikut tampil lah untuk menyerahkan ini sebagai, dan mencari-cari bukti bahwa beliau ini benar telah menyelesaikan kuliah," beber Dian.
Selanjutnya, Dian mengajak publik untuk membahas persoalan tersebut dengan serius dan tidak menjadikannya sebagai bahan bercanda.
"Saya ingin mengajak teman-teman untuk membahas persoalan ini dengan kewibawaan. Yang dibahas ini adalah Presiden. Presiden loh yang punya Ijazah. Yang membahasnya ini para ilmuwan dan pakar-pakar. Janganlah dibuat jadi bercanda-bercanda gitu," kata Dian Sandi.
Terakhir, Dian Sandi juga menjelaskan bahwa ia siap memberikan keterangan lebih lanjut jika diperlukan. Ia juga akan menyerahkan bukti-bukti tambahan yang diminta oleh penyidik.
"Besok saya akan datang lagi untuk menyerahkan bukti-bukti tambahan. Saya siap memberikan keterangan lebih lanjut jika diperlukan," pungkasnya.
Adapun diketahui, Dian Sandi sempat mengunggah sebuah dokumen ijazah sarjana Joko Widodo di akun media sosial X nya pada 1 April 2025.
Dian mengatakan tindakannya tersebut untuk membela Jokowi lantaran gaduh tudingan ijazah palsu.
"Buat yang ributin ijazah Pak Jokowi yang saya upload pada utas, biar kalian tenang lebarannya; ini saya upload yang asli," tulis Dian Sandi di akun X nya @DiansandiU.
Dia menegaskan bahwa tindakannya yang membela Jokowi ini bukan berdasarkan arahan dari keluarga Jokowi, ataupun Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Dian mengaku, dirinya secara pribadi tidak terima melihat Jokowi dihina.
"Saya dari awal saya bergerak tidak ada arahan dari PSI, tidak ada arahan dari Ketum Kaesang, apalagi sampai dari Pak Jokowi. Kawan kawan bisa cross check, tidak ada perintah apapun ke saya. Saya bergerak atas nama pribadi, ini atas inisiatif saya sendiri," tegas Dian.
Load more