Berujung Maut! Terkuak Alasan Warga Masuk ke Area Peledakan Amunisi Afkir TNI AD di Garut, Ternyata Jadi Kebiasaan
- tvOne
Namun nahas, ledakan susulan diduga terjadi seusai sejumlah warga mendekat ke lokasi dan tidak menyadari bahwa masih ada peledak aktif.
"Kita akan mencari apakah memang ada prosedur tetap yang memang perlu dievaluasi dalam rangka pemusnahan amunisi yang sudah kedaluwarsa ini," jelasnya.
- istimewa
Diketahui, lahan yang dipakai untuk pemusnahan amunisi tersebut adalah tanah milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut yang terletak di pesisir selatan dan jauh dari permukiman.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menuturkan, lokasi area milik negara itu selama ini memang rutin digunakan sebagai tempat pemusnahan bahan peledak.
Kronologi Ledakan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang
Menurut penjelasan Wahyu, insiden bermula saat Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD menggelar pemusnahan amunisi pada pukul 09.30 WIB di Desa Sagara.
"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," tuturnya.
Selanjutnya, personel membuat dua lubang sebagai tempat penampungan amunisi usang yang akan dihancurkan.
Setelah semua amunisi dimasukkan, kedua lubang diledakkan dengan menggunakan detonator oleh personel TNI AD.
Proses peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman. Setelah itu, satu lubang tambahan disiapkan untuk menghancurkan sisa detonator bekas dari ledakan sebelumnya.
Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang untuk dimusnahkan dengan metode serupa. Namun nahas, saat tim sedang menyusun detonator di dalam lubang tersebut, tiba-tiba terjadi ledakan hebat yang memicu korban jiwa.
"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," kata Wahyu.
Adapun 13 korban dalam insiden ledakan mengerikan itu terdiri dari 4 orang Anggota TNI AD, serta 9 warga sipil yang ada di area pemusnahan.
Berikut adalah daftar 13 korban jiwa yang tewas dalam ledakan:
1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan, selaku Kepala Gudang Munisi III Pusat Peralatan TNI AD.
Load more