Produksi Kelapa Sawit Dinilai Stagnan, Hai Sawit Dorong Mekanisme dan Digitalisasi
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Pemimpin Umum Hai sawit M. Gema Aliza Putra menilai Indonesia harus meningkatkan produksi kelapa sawit.
Ia mengatakan, selama lima tahun terakhir produksi kelapa sawit di Indonesia cenderung mengalami stagnasi.
Menurutnya, mekanisasi dan digitalisasi menjadi kunci untuk meningkatkan produksi kelapa sawit.
"Dalam menghadapi tantangan global, termasuk persaingan pasar, keberlanjutan lingkungan, serta kebutuhan akan efisiensi dan produktivitas, inovasi teknologi menjadi kunci utama," ujar Gema, dikutip Minggu (10/5/2025).
Di dalam pertemuan hai Sawit Simposiom (HASI) 2025 ia berharap agar para ahli dan praktisi di Indonesia dan Malaysia bisa saling bekerjas sama.
Tujuannya adalah memunculkan solusi yang inovatif agar produksi kelapa sawit bisa meningkat, sekaligus juga keberlanjutan lingkungan dan daya saing industri kelapa sawit di tingkat internasional.
Senada, Pemimpin Redaksi Hai Sawit, Danang Mursyid Rijalul Qawi mengatakan, mekanisasi dan digitalisasi harus didorong untuk peningkatan produksi kelapa sawit.
Menurutnya, Indonesia dan Malaysia perlu saling bertukar ilmu untuk kebaikan di dalam industri tersebut.
Program Sarana Prasarana (Sarpras) yang digagas oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menjadi hal yang baik.
"Kami memandang Program Sarpras milik BPDP sudah sangat bagus dan berada di jalur yang tepat untuk mendorong produktivitas kelapa sawit," kata dia.
Selama 2024, BPDB menyalurkan Rp126,23 miliar untuk program tersebut. Ia pun berharap agar output dan target dari program itu bisa tercapai.
Sementara itu, Kepala Divisi Perusahaan BPDP Achmad Maulizal Sutawijaya menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menkanisasi dan digitalisasi industri kelapa sawit.
Pihaknya telah melakukan beberapa cara seperti memberikan dukungan untuk penelitian dan pengembangan teknologi di bidang tersebut.
"BPDP berperan penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri sawit Indonesia melalui mekanisme dan digitalisasi," kata dia. (iwh)
Load more