Hina Sutiyoso Bau Tanah, Berikut 4 Kasus Hukum yang Pernah Menjerat Hercules, Ternyata Mantan "Preman" Tanah Abang Itu Sampai Lakukan ...
- Antara
tvOnenews.com - Sosok Rosario de Marshall atau disapa Hercules menjadi sosok kontroversial usai sempat menghina Sutiyoso dengan menyebutnya bau tanah.
Sontak saja, pernyataan Hercules itu mendapat banyak respons keras dari berbagai kalangan.
Tak tinggal diam, Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo langsung membela Sutiyoso, yang merupakan Wadanjen Kopassus tahun 1992.
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Ucapan 'nyeleneh' Hercules dinilai menghina Purnawirawan TNI dan Kopassus.
Mantan Panglima TNI itu mengecam keras sikap Hercules yang dianggap tidak menghargai tokoh Militer Indonesia, Sutiyoso.
Gatot Nurmantyo menyindir Hercules dan disebut tidak tahu diri, karena dalam perjalanannya ia mendapat bantuan juga dari Purnawirawan TNI.
“Saya sudah dua bulan lebih puasa bicara, tapi begitu soal Hercules, ini kurang ajar nih orang. Tidak tahu diri. Dia merasa paling hebat,” kata Gatot, dalam pernyataan keras yang menyita perhatian publik.
Tak hanya mengecam, Gatot juga mengungkit masa lalu Hercules yang dikenal sebagai mantan TBO (Tenaga Bantuan Operasi)—dan menyebut bahwa keberadaan Hercules di Jakarta tak lepas dari bantuan para purnawirawan TNI juga.
“Ingat, kau dulu TBO. Bisa ke Jakarta juga karena bantuan purnawirawan. Kok ngomong seenaknya. Tidak sopan,” tegasnya.
"Sudah jadi raja kau? kamu itu preman, preman yang memakai pakaian Ormas, saya bisa buktikan kalau kau itu preman," sambungnya.
Selain itu, hal lain yang membuat Gatot sangat marah kepada Hercules karena perlakuan Ormas GRIB beberapa waktu lalu di Depok.
Anggota GRIB yang melakukan pembakaran mobil Polisi di Depok.
"Ini yang buat saya marah, kejadian di Depok, polisi itu adalah alat negara yang melaksanakan ketertiban dan juga masyarakat, ketika akan mengangkat, dilawan, dikepung, negara apa ini? mobil negara mobilnya dibakar lagi," ungkapnya sambil dengan nada tinggi.
"Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi sudah enggak ada. Ini bahaya untuk negara kesatuan Republik Indonesia," sambung Gatot Nurmantyo dilansir dari youtube Refly Harun Official.
Load more