Rugi Ratusan Juta! Ratusan Warga Mengadu soal Dampak Listrik Padam di Bali
- istimewa - istock photo
Bali, tvOnenews.com - Soal pemadaman listrik melanda hampir seluruh Bali pada Jumat (2/5/2025) lalu, ternyata menjadi sorotan sebagian publik. Bahkan, kabarnya ratusan warga mengadu soal dampak pemadaman listrik tersebut, karena terdapat kerugian ratusan juta.
Dilansir dari Antara, pada Senin (5/5/2025), Yayasan Layanan Pengaduan Konsumen (YLPK) Bali mendata, bahwa sebanyak 150 warga telah membuat aduan dampak dari pemadaman listrik di Bali pada Jumat (2/5) lalu.
“Pengaduannya banyak, tapi banyak yang tidak menyertakan data-data kerugian, hanya menyampaikan keluhan agar pemadaman listrik ini tidak sering-sering terjadi, kalau ditotal mungkin 150 aduan,” kata Direktur YLPK Bali I Putu Armaya, di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, pada Senin (5/5/2025).
Bahkan, dia menghitung bagi aduan yang menyertakan data kerugian setidaknya tercatat Rp200 juta.
“Pengaduan kebanyakan dari pemilik ikan koi dari Singaraja dan Denpasar, kalau Tabanan pemilik ayam petelur, lalu ada juga yang mengadukan tentang komputernya yang rusak di Denpasar,” beber Armaya.
Sembari terus mengumpulkan aduan, YLPK Bali akan memulai bersurat kepada PLN untuk mengajukan tuntutan dari konsumen listrik.
Armaya mengatakan permohonan pertanggungjawaban ini hal yang wajar karena telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, di mana konsumen berhak mendapatkan ganti kerugian.
Jika pelaku usaha tidak mampu memberikan pelayanan barang dan atau jasa dengan baik, termasuk tidak mampu memberikan pelayanan listrik kepada konsumen dengan baik, maka konsumen berhak mendapatkan ganti kerugian berupa barang, uang, atau santunan yang setara nilainya.
Armaya juga menyebutkan, ada alasan masyarakat bisa terdampak pemadaman listrik, seperti salah satunya aduan dari pemilik ikan koi yang kehilangan jutaan rupiah karena ikan peliharaannya mati.
“Sebenarnya para pemilik ikan koi sudah menyiapkan alat darurat agar ikan tidak mati saat listrik padam. Namun karena listrik terlalu lama mati, jadi ikan tidak bertahan, sampai air padam dan air tandon terkuras habis,” ungkapnya.
Selain mewadahi pengaduan masyarakat, YLPK Bali juga meminta PLN segera mengungkap dan menjelaskan detail persoalan kelistrikan yang dikabarkan padam karena terjadi gangguan pada transmisi Jawa-Bali.
Menurutnya, ini penting diketahui konsumen listrik sehingga mereka mendapat informasi yang baik dan pemahaman yang benar atas situasi yang terjadi.
Diketahui, pemadaman listrik elanda hampir seluruh Bali pada Jumat (2/5) lalu, dimana rata-rata pemadaman terjadi selama 5 jam dan siang ini pemadaman kembali terjadi di sejumlah titik untuk pemeliharaan jaringan.
Dirut PLN sebut Pasokan Listrik di Bali Telah 100 Persen Pulih
PT PLN (Persero) menyatakan telah memulihkan seluruh sistem kelistrikan di Bali yang sebelumnya mengalami gangguan pada Jumat (2/5/2025) sekitar pukul 16.00 Wita.
Kurang dari 12 jam, atau pada Sabtu (3/5/2025) pukul 03.30 Wita, semua pelanggan PLN di Bali telah menikmati listrik secara normal kembali.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang memimpin langsung pemulihan sistem di lokasi, menjelaskan bahwa ratusan personel PLN langsung merespons dengan sigap seketika gangguan terjadi dan terus bersiaga setelah aliran listrik di Bali kembali pulih secara normal.
"Hingga saat ini, personel kami di lapangan tetap bersiaga untuk terus menjaga dan memastikan pasokan listrik di Bali telah 100 persen pulih, termasuk pada tempat-tempat vital di sektor pelayanan umum, seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian," ujarnya dalam siaran persnya, Sabtu (3/5/2025).
"Kami terus berupaya secara maksimal sekaligus mengevaluasi dan melakukan penguatan sistem kelistrikan agar semua pelanggan dapat terus menikmati listrik andal seperti biasanya," sambung Darmawan.
Darmawan juga turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengapresiasi pengertian dari pelanggan.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Dan kami juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian semua pelanggan kami," ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, indikasi sementara gangguan yaitu pada sistem penyaluran listrik.
"Secara teknis, indikasi gangguan terpantau terjadi pada sistem penyaluran kabel laut. Namun, kepastian penyebabnya masih terus ditelusuri dan bukan akibat dari serangan siber atau yang lainnya," pungkasnya. (ant/aag)
Load more