Ibas Soroti Isu AI dan Perubahan Iklim, Begini Katanya...
- Istimewa
Dr. Edhie Baskoro yang juga alumni S3 IPB University, kemudian menekankan perlunya kerja sama internasional untuk menangani risiko AI.
Tidak ada satu negara pun yang dapat mengelola dampak AI sendirian karena teknologi melintasi batas negara.
“ASEAN dapat bekerja sama menetapkan pedoman, etika teknologi untuk penggunaan AI yang etis. Dengan bersikap kooperatif dan kreatif, kita dapat mengubah AI menjadi peluang, bukan ancaman,” tegasnya.
Di hadapan mahasiswa Universiti Malaya, Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono Wakil Rakyat Dari Partai Demokrat ini kemudian melanjutkan pemaparannya membahas tentang perubahan iklim.
“Dapatkah kita membangun negara kita tanpa merusak planet kita? Saya yakin, ya, kita bisa dan harus melakukannya!” kata Ibas.
Ibas menambahkan solusi memperbaiki isu perubahan iklim dan kerusakan bukan menunda demi pertumbuhan ekonomi, karena keduanya bisa dan harus berjalan beriringan.
“Beberapa orang berpendapat jika ekonomi sedang terpuruk, kita harus fokus pada pertumbuhan terlebih dahulu dan memikirkan lingkungan kemudian. Namun, itu pandangan yang picik. Jika kita mengorbankan lingkungan sekarang, keuntungan ekonomi mungkin tidak akan bertahan lama,” tekannya.
“Yang baik adalah PDB (ekonomi) tinggi, pertumbuhan berkeadilan tinggi, dan kita juga dapat menjaga lingkungan, dapat menghirup udara bersih dan meminum air bersih. Baik Malaysia maupun Indonesia telah melihat kasus di mana perusahaan mengejar keuntungan dan menyebabkan penggundulan hutan atau menciptakan polusi, hingga merugikan masyarakat setempat. Itu harus diubah. Pemerintah harus menanggapinya," lanjut dia.
Dr. Ibas Wakil Rakyat dari Partai Demokrat Dapil Jatim VII ini kemudian menyampaikan bahwa baik Indonesia maupun Malaysia telah mengambil beberapa langkah positif, seperti larangan plastik sekali pakai di Malaysia dan tindakan hukum pembakaran hutan ilegal di Indonesia, serta penanaman 2 miliar pohon.
“Indonesia dan Malaysia juga merupakan bagian dari Perjanjian Paris. Malaysia dan Indonesia telah berjanji untuk meningkatkan energi terbarukan, menggunakan dan mencapai status netral karbon sekitar pertengahan abad ini.”
Edhie Baskoro menggarisbawahi bahwa perubahan iklim tidak mengenal batas negara. Jika satu negara mencemari, dampaknya dapat menyebar ke semua negara tetangga.
Load more