Pengacara Ditangkap Saat Kecelakaan di Jakpus, Terciduk Bawa Narkoba Hingga Senpi Ilegal
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang pengacara berinisial S (31) ditangkap tim Polres Metro Jakarta Pusat usai terlibat kecelakaan lalu lintas di kawasan Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (25/4/2025) pagi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa pengacara ini diamankan lantaran kedapatan membawa senjata api ilegal hingga narkoba.
“Pengacara berinisial S (31) ditangkap setelah kedapatan membawa senjata api ilegal, narkotika jenis sabu dan ganja, serta airsoft gun rakitan,” ucap Susatyo, kepada wartawan, pada Minggu (27/4/2025).
Lebih lanjut Susatyo menerangkan penangkapan ini terjadi bermula saat adanya laporan dari seorang sopir angkutan umum, yang mencurigai pelaku membawa senjata api.
"Anggota kami yang bertugas kemudian melakukan pemeriksaan dan menemukan satu pucuk pistol jenis MAKAROV kaliber 7.65 mm tanpa surat izin resmi yang diselipkan di tubuh pelaku," terang Susatyo.
Kemudian tim melakukan penggeledahan dan menemukan sejumlah barang bukti dalam mobil pelaku.
Barang bukti berupa senpi yang disita petugas antara lain adalah 1 unit senjata laras panjang model MIIS dan 1 unit airsoftgun rakita jenis HS.
Selain itu, untuk barang bukti lainnya antara lain berupa narokba yakni 1 klip narkotika jenis sabu-sabu, 1 klip narkotika jenis ganja, 1 buah pipet, 7 tablet obat keras jenis Ranitidine HCl 150 mg.
“Hasil tes urine pelaku menunjukkan bahwa S positif mengonsumsi sabu (methamphetamine), ganja (THC), dan obat-obatan yang mengandung benzodiazepine,” ungkap Susatyo.
Perbuatan S ini terancam Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api ilegal, dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman penjara maksimal 20 tahun. Dan Pasal 112 Ayat (1) dan (2) serta Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun, serta denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar.
"Pelaku membawa senjata api tanpa izin dan menggunakan narkoba. Ini pelanggaran serius yang bisa mengancam keamanan masyarakat," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus menegaskan bahwa penyelidik juga sudah melakukan penggeledahan di rumah pelaku. Namun tidak ditemukan barang bukti senjata api lainnya.
Load more