Kinerja Enam Bulan Pemerintahan, Komunikasi Publik Para Menteri Perlu Jadi Lebih Baik
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintahan Prabowo-Gibran telah berjalan selama enam bulan dengan sejumlah terobosan kebijakan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah melakukan reshuffle terbatas pada awal tahun sebagai bagian dari evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih.
Temuan riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) dari hasil analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial pada akun-akun resmi milik menteri/kepala badan atau akun kementerian/badan.
Di tengah lemahnya aspek komunikasi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, komentar yang dilontarkan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi membuat suasana semakin tidak kondusif.
Publik pun menilai paling negatif hingga mencapai 75,3 persen.
Konten ini mencakup postingan pada platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok selama rentang waktu 6-15 April 2025.
Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform media sosial tersebut paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.
Dengan karakteristik pengguna tiap platform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang lebih objektif.
“Dalam evaluasi kinerja enam bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, aspek komunikasi publik dan kontroversi para menteri menjadi catatan yang perlu dilakukan perbaikan,” ungkap Direktur Komunikasi IDSIGHT John Santosa dalam keterangannya di Jakarta, pada Sabtu (26/4/2025).
Presiden Prabowo Subianto mengakui kegagapan para pembantunya yang sebagian adalah orang-orang baru di pemerintahan, sehingga kerap memunculkan salah ucap dan menimbulkan persepsi negatif dari publik.
“Hal itu disampaikan Prabowo saat berdialog dengan para jurnalis senior di Hambalang, yang sekaligus menepis pandangan bahwa Prabowo anti-kritik dan bakal membungkam media,” tandas Johan.
Prabowo juga berkali-kali menekankan perlunya menyampaikan secara tepat kepada publik terkait program prioritas dan apa-apa yang telah dicapai pemerintah.
“Dalam gebrakan awal pemerintahan, Prabowo meluncurkan program-program unggulan seperti makan bergizi gratis (MBG) dan cek kesehatan gratis (CKG), serta kebijakan efisiensi anggaran,” jelas Johan.
Program unggulan lainnya yang perlu disosialisasikan lebih masif adalah pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih dan pembangunan 3 juta rumah.
“Citra koperasi perlu diangkat kembali dan pemerintah perlu belajar dari pengalaman KUD (koperasi unit desa) dan BUMDES (badan usaha milik desa) sebelumnya,” terang Johan.
Pembentukan koperasi desa menjadi tugas Menkop Budi Arie dan Mendes Yandri Susanto, serta dibantu menteri lain seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Program 3 juta rumah ditangani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.(lkf)
Load more