Malam Apresiasi Seni HUT ke-421 Kota Singaraja Ditutup dengan Gelaran Gong Kebyar Legendaris
- IST
Singaraja, tvOnenews.com - Puncak malam apresiasi seni dalam rangka HUT ke-421 Kota Singaraja ditutup meriah oleh penampilan Gong Kebyar Legendaris di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Singaraja, Bali.
Dua sekaa gong ternama, yakni Sekaa Gong Eka Wakya dan Sekaa Gong Giri Kusuma, tampil memukau penonton dengan sajian tabuh dan tari klasik yang sarat nilai budaya.
Sekretaris Sekaa Gong Eka Wakya Banjar Paketan, Gede Arya Septiawan, menyampaikan bahwa hari ini akan membawakan dua materi seni unggulan dalam rangkaian perayaan HUT Kota Singaraja. Karya yang ditampilkan yaitu Tabuh Kreasi Dwikora dan Tari Gelatik.
Kedua karya ini merupakan pertunjukan seni yang membawa pesan sejarah dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para seniman terdahulu.
Tabuh Kreasi Dwikora menggambarkan semangat perjuangan dan semangat rakyat Indonesia pada masa itu.
Berlatar pada peristiwa 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia dan pada tanggal 3 Mei 1964 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Soekarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora).
Untuk membangkitkan semangat nasionalis dalam peristiwa tersebut, seniman Mayor (Purn) TNI AD I Gusti Agung Made Kertha (Mayor Kertha) kembali menata tabuh genderang dengan mengaransemen serta merekontruksi kembali dan diberi judul Tabuh Kreasi Dwikora yang dipentaskan pada tahun 1964 di Istana Tampak Siring, Bali.
Sementara itu, Tari Gelatik yang lahir pada tahun 1987 merupakan bentuk kampanye pelestarian lingkungan.
“Waktu itu burung gelatik mulai langka akibat eksploitasi berlebihan. Maka diciptakanlah tari ini sebagai bentuk ajakan untuk mencintai alam dan menjaga satwa, salah satunya burung gelatik,” tambahnya.
Terkait dengan kegiatan ini, Gede Arya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian yang diberikan pemerintah kepada para seniman, khususnya kepada Sekaa Gong Kebyar Legendaris.
Sementara itu, Koordinator Sekaa Gong Giri Kusuma, Putu Sudiarsa, menyampaikan bahwa pementasan seni menampilkan dua karya khas dari Bontihing, yaitu Tari Kekelik dan Tabuh Pudak Sumekar.
Tabuh Kreasi ini diciptakan pada tahun 1966 oleh Bapak Made Keranca bersama Sekaa Gong Giri Kusuma Desa Bontihing Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Load more