Pengakuan Doktif di Persidangan Terdakwa Isa Zega Dugaan Kasus Pemerasan: Ujung-ujungnya Duit Itu...
- tvOnenews.com/Edy Cahyono
Malang, tvOnenews.com - Samira Farahnaz atau lebih dikenal sebagai Doktif atau dokter detektif hadir menjadi saksi dari JPU dalam sidang terdakwa Isa Zega, pada Selasa (15/4/2025).
Kesaksian Doktif menegaskan bahwa Isa Zega memang menyerang kehormatan Shandy Purnamasari dan mengarah kepada dugaan pemerasan.
"Gak cuma dari konten ya, jadi dari video-video yang kita bisa lihat, Sahrul ini dengan jelas mengucapkan dia mengucapkan Shandy Shaundhesip, Sandi Shaundhesip itu berulang-ulang, owner skincare yang lagi bunting, Hamidun. Itu siapa lagi kalau bukan arahnya ke Owner MS Glow, Shandy Purnamasari," paparnya.
Doktif menyebutkan, haknya Syahrul selalu mengelak namun itu memang haknya terdakwa, tapi yang jelas nanti bukti-bukti bagaimana hakim akan melihat.
"Alhamdulillah hakim tadi memberikan kesempatan terakhir, bahwa jangan dilihat hanya dari konteksnya cuma screenshot itu, tapi dari video-video yang sudah Sahrul buat," imbuhnya.
Doktif menjelaskan ada banyak sekali video yang dibuat terdakwa, hanya saja yang dia simpan sekitar delapan atau sebelas.
"Dan juga ada juga chat gak sempat ditunjukkan, chat dimana chat dari Isa Zega ke dr Oky atau ke Sahrul, di sini saya sebut Sahrul aja, nanti kalau di dalam dia tersinggung," paparnya.
"Menurut dugaan Doktif ada sesuatu dibaliknya, ujungnya apa ya ujung-ujungnya duit, ini dugaan Doktif. Dari mana ia tahu, karena Isa Zega meminta bertemu Shandy, untuk apa bertemu? Kalau bukan ujung-ujungnya dugaannya melakukan pemerasan seperti itu," sambung perempuan kelahiran Bondowoso ini.
Namun demikian, Doktif tak tahu pasti nominal angka pemerasan itu.
"Kalau untuk itu, jumlah, doktif tidak tahu. Dari postingan-postingan dan dari ceritanya memang arahnya ke uang seperti itu, jadi dugaannya seperti itu. Jadi dari konten-konten dia buat selalu menyebutkan ooo cuma dikasih Rp10 juta, Rp20 juta, Rp1 miliar, berarti dugaannya ya dugaannya ini ya mungkin dia akan minta di atas Rp1 miliar biar dia bisa diam, gitu ya, dia bisa diam," terangnya.
Load more