Ketum Baladhika Karya Nofel Saleh Hilabi: Silaturahmi Idul Fitri Prabowo ke Megawati Buktikan Kepemimpinan Santun, Visioner, dan Berintegritas
- Ist
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Depipus Baladhika Karya, Nofel Saleh Hilabi mengatakan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam momen Hari Raya Idul Fitri, menunjukkan jiwa kenegarawanan tokoh-tokoh bangsa tersebut yang dapat diteladani oleh generasi muda.
“Pertemuan tersebut mencerminkan simbol kesadaran kolegial untuk membangun kekuatan nasional dengan merangkul semua komponen bangsa dalam menghadapi tantangan global. Ini suatu pelajaran penting dan berharga bagi kita semua. Tidak hanya elit tapi juga alit atau rakyat. Bahwa untuk membangun bangsa yang besar ini tidak bisa hanya diselesaikan dengan eksponen bangsa yang limitatif atau eksklusif. Tidak juga dengan ego masing-masing. Akan tetapi harus memiliki jiwa kenegarawanan, self belonging sebagai patriot bangsa, dan inklusifitas dalam menjalin komunikasi semua anak bangsa," ujar Nofel Saleh Hilabi, Jumat (11/4/2025).
Nofel menyebutkan keteladanan yang ditunjukkan Presiden Prabowo yang juga Ketua Umum DPP Gerindra didampingi Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad dan Sekjen Ahmad Muzani saat bersilaturahim Lebaran dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri adalah role model yang sangat edukatif dan inspiratif bagi anak-anak bangsa untuk bersama-sama membangun Republik ini dengan cara saling gotong-royong, guyub rukun dengan nilai-nilai persahabatan yang tinggi yang tercermin dari Sila Ketiga Pancasila.
Tiga tokoh kunci di era Prabowo yakni Presiden Prabowo Subianto sendiri, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, dan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menunjukkan kelas mereka sebagai pemimpin sejati yang mengedepankan persatuan, keteladanan, dan etika politik tinggi.
Baladhika Karya sendiri sebagai Ormas Pemuda SOKSI menyatakan trio ini sebagai role model kepemimpinan nasional yang langka, yang tidak bersekat, lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara ketimbang kepentingan parpol yang kebetulan saat ini berkuasa.
"Presiden Prabowo, Pak Dasco, dan Pak Muzani adalah contoh nyata bagaimana elite politik harus bersikap tegas dalam visi, rendah hati dalam bersilaturahmi, dan berkomitmen pada bangsa di atas segalanya," tegas Nofel yang juga dikenal sebagai Politisi Muda Partai Golkar ini.
Tiga tokoh tersebut, kata Nofel telah mengajarkan kepada anak bsngsa, bagaimana membangun sebuah negara yang memiliki 281,6 juta jiwa penduduk ini dengan jiwa patriotisme yang besar. Lebih mengutamakan kepentingan bangsa, negara, dan rakyat di atas kepentingan sendiri, kelompok, dan golongan.
“Dan benar-benar Pak Prabowo ini melaksanakan perwujudan Sila Ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia. Karena prasyarat Indonesia bisa jaya, menjadi negara maju, kaya, sejahtera, adil, dan makmur karena dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," imbuhnya.
Prabowo yang hadir sebagai Kepala Negara yang santun itu menunjukkan respek tinggi kepada Megawati meski berbeda posisi politik.
"Sikap ini membuktikan kedewasaan politik yang matang. Tidak menjadikan perbedaan sebagai tembok, tapi menjadi jembatan kolaborasi," tandasnya.
Selain itu, kata Nofel, Visi Kebangsaan Prabowo pun sangat jelas. Lebih terfokus pada pembangunan Indonesia yang inklusif. Kepemimpinan yang merangkul. Beliau buktikan, meski 96 juta suara rakyat menjatuhkan pilihannya kepada Mantan Danjen Kopassus di Pemilu 2024 yang mengantarkan berkuasa. Namun kemenangannya ini bukan untuk monopoli kekuasaan. Akan tetapi tujuan yang ingin dicapai adalah menunaikan amanah ini untuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai Wakil Ketua DPR RI dari Gerinda, ungkap Nofel, Pak Dasco telah memainkan peran kunci dalam membangun komunikasi politik yang sehat.
"Pak Dasco mampu menempatkan diri secara tepat dan jitu. Pendekatan elegan ketika mendampingi Pak Prabowo dengan sikap profesionalnya, tanpa mengesampingkan harmoni, salah satu faktanya," terangnya.
Nofel juga menyebut Legislator Gerindra di Senayan sejak 2014 ini sebagai juru damai bagi kebuntuan politik elit.
Dia piawai membangun relasi strategis antar-partai demi stabilitas nasional.
"Pak Dasco adalah contoh bagaimana politisi bisa menjadi penyeimbang, bukan pencari sorotan. Dia berhasil menjadi figur pendamping ideal semua elit," puji Nofel.
Sementara Sekjen Gerindra Pak Ahmad Muzani menunjukkan kematangan dalam menyampaikan pesan politik kepada kolega parpol di koalisi maupun di posisi oposisi.
Nofel menilai Muzani adalah komunikator efektif berperan dalam menjembatani aspirasi PDIP dan pemerintah tanpa menimbulkan percikan yang memicu konflik.
Muzani, kata Nofel, justru memiliki strategi cerdas dalam mengkomunikasikan dialektika politik kepada publik.
"Dia menegaskan dukungan PDIP kepada Pemerintahan Presiden Prabowo adalah di uar koalisi ini sebagai bentuk dinamika demokrasi yang sehat. Justru ada check and balances menuju pemerintahan yang adaptif, responsif, solutif, dan aplikatif dalam memberikan pelayanan kepada rakyat secara optimal," beber Nofel.
Muzani bahkan mampu membuktikan sebagai kader partai yang setia kepada pemimpin dengan tidak harus menghalangi kerja sama dengan pihak lain.
"Artinya beliau memiliki loyalitas kepada pemimpin namun tanpa syarat untuk tidak menutup komunikasi politik dengan kekuatan politik lain sekalipun belum atau tidak dalam barisan koalisi," ucap Fungsionaris Partai Golkar ini.
Dengan begitu, tidak berlebihan Nofel
kolaborasi tiga pilar pemimpin itu mampu membawa Indonesia Maju.
Sinergi Presiden Prabowo-Dasco-Muzani adalah blueprint kepemimpinan modern.
"Presiden Prabowo sebagai pemimpin visioner, Pak Dasco sebagai penyelaras kebijakan, dan Pak Muzani sebagai penggerak politik yang elegan. Mereka adalah wajah baru politik Indonesia: tidak lagi tentang konflik, tapi pengawal gotong royong," terang Nofel.
Maka Wakil Ketua Umum DPP AMPI ini berpesan kepada generasi muda sekaligus mengajak anak muda Indonesia untuk meneladani kepemimpinan ketiganya.
"Belajar dari Presiden Prabowo dengan kepemimpinannya yang berani, tapi tetap santun. Meniru Pak Dasco dengan cara diplomasi yang cerdas dan rendah hati. Dan nencontoh Pak Muzani dengan semangat loyalitas yang tidak buta, tapi konstruktif. Inilah politik masa depan yang tidak hanya kuat secara strategi, tapi juga mulia dalam akhlak," tandasnya. (ebs)
Load more