5 "Dosa Besar" Dokter PPDS Anestesi Unpad yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS, Salah Satunya Tusukkan Jarum ke Tangan Korban 15 Kali
- Rubby Jovan-Antara
Jakarta , tvOnenews.com - Inilah 5 “dosa besar” dokter PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) anestesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) yang memperkosa keluarga pasien di RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin) Bandung.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar) akhirnya berhasil menangkap dokter PPDS anestesi Unpad berinisial PAP (31) yang memperkosa keluarga pasien FH (18) pada Maret 2025 lalu.
Direktur Kriminal Umum (Dikrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan beberapa hari ini, pihaknya menemukan kecenderungan PAP memiliki kelainan seksual.
“Begitu juga dengan hasil pemeriksaan dari pelaku ini nanti kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi, untuk tambahan pemeriksaan," ujarnya di Mapolda Jabar, Rabu (9/4/2025).
Berikut adalah 5 “dosa besar” dokter PPDS anestesi FK Unpad yang menjadi pelaku pemerkosaan keluarga pasien di RSHS Bandung.
1. Korban Merupakan Keluarga Pasien
PAP melakukan hal bejat ini dengan keluarga pasien. FH merupakan anak dari salah satu pasien yang sedang dirawat di RSHS.
FH yang sedang menjaga keluarganya yang sedang sakit di rumah sakit itu malah menjadi target “kebejatan” PAP.
2. Dilakukan di Lantai 7 Rumah Sakit yang Merupakan Tempat Umum
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan PAP melakukan aksinya di RSHS.
Kala itu PAP meminta FH untuk pengecekan darah (untuk kebutuhan keluarganya yang sedang sakit).
PAP pun membawa FH dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7 RSHS. Namun, PAP meminta adik FH untuk mengikutinya.
Tanpa curiga, demi kesembuhan keluarganya, FH pun mengikuti PAP. Setelah itu, PAP meminta korban untuk mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau.
Tak hanya itu, dia juga meminta korban untuk melepas baju dan celananya.
3. PAP Menusukkan Jarum ke Tangan Korban 15 Kali
Hendra mengatakan PAP memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban kurang lebih 15 kali.
"Tersangka memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban kurang lebih 15 kali. Tersangka menghubungkan jarum tersebut ke selang infus. Setelah itu menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut dan beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tidak sadarkan diri," ujar Hendra.
4. Korban Merasakan Sakit Akibat Perbuatan PAP
Hendra mengatakan usai melakukan “pembiusan” itu, korban pun tak sadarkan diri.
"Saat korban buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu," terangnya.
Beberapa alat bukti pun diamankan pihak kepolisian seperti kondom, obat-obatan, infus, jarum suntik dan lainnya.
5. PAP Mencoba Bunuh Diri saat Ditangkap
PAP diringkus polisi pada 23 Maret 2025 lalu di sebuah apartemen di Bandung atau tepatnya lima hari setelah kejadian.
Saat akan ditangkap, pelaku mencoba bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya dan sempat dirawat sebelum akhirnya resmi ditahan.
"Jadi pelaku setelah ketahuan itu sempat berusaha bunuh diri juga. Memotong urat-urat nadi," kata dia. (ant/cep/nsi)
Load more