Terungkap, Fakta-fakta Mengerikan Dokter Residen Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung
- istimewa
Bandung, tvOnenews.com - Baru-baru ini terungkap fakta-fakta mengerikan seorang dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial PAP (31) diduga perkosa keluarga pasien, di RSHS Bandung, Jawa Barat.
Diketahui, seorang dokter residen PPDS, PAP (31) sedang mengambil spesialisasi dokter anastesi, memperdaya FH, 21 tahun, dengan dalih akan diambil darahnya untuk transfusi.
Namun, di ruangan baru yang belum digunakan, dokter ini diduga memperkosa korban.
Berikut fakta-fakta mengerikannya.
1. Bius Korban
Dokter PAP membius korban dengan menyuntikkan cairan bius melalui selang infus.
Kemudian, dia melakukan aksinya saat korban dalam kondisi tidak sadarkan.
"Peristiwa ini terjadi pada 18 Maret 2025. Pelaku meminta korban menjalani transfusi darah tanpa didampingi keluarga di Gedung MCHC RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin) Bandung. Di ruang nomor 711, sekitar pukul 01.00 WIB, korban diminta berganti pakaian dengan baju operasi dan melepas seluruh pakaian," ungkap Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Hendra Rochmawan di Bandung, Rabu, (9/4/2025).
Hendra menjelaskan tersangka PAP menyuntikkan cairan melalui infus setelah menusukkan jarum ke tangan korban sebanyak 15 kali. Akibatnya, korban mengaku merasa pusing dan tidak sadarkan diri.
Dia menambahkan peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang mendampingi ayahnya yang dalam kondisi kritis.
"Setelah sadar sekitar pukul 04.00 WIB, korban diminta berganti pakaian dan diantar ke lantai bawah. Saat buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tubuhnya yang terkena air," jelasnya.
Hendra mengatakan korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Direktorat Reskrimum Polda Jabar.
2. Diduga Ada Kelainan Perilaku Seksual
Dalam hal ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Surawan mengungkapkan adanya indikasi kelainan perilaku seksual pada dokter PAP, 31 tahun, berdasarkan pemeriksaan awal terhadap tersangka itu.
"Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual,” ungkap Surawan saat merilis pengungkapan kasus tersebut.
Surawan menyatakan penyidik akan memperkuat temuan tersebut dengan pemeriksaan psikologi forensik.
"Begitu juga dengan hasil pemeriksaan dari pelaku ini nanti kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan," ujarnya.
Load more