Nangis Lihat Puncak Berubah Jadi Tempat Wisata, Dedi Mulyadi Cuma Pencitraan? Ade Armando Bilang…
- Kolase YouTube
Lebih lanjut, Eko menyatakan bahwa untuk bisa disebut bukan pencitraan, tindakan seperti itu haruslah konsisten dan berkelanjutan.
Jika tidak, maka akan dianggap sekadar pertunjukan sesaat yang kemudian dilupakan publik.
“Kalau cuma show sebentar lalu lupa, lalu besok Bogor banjir lagi, maka ya itu pencitraan,” ucap Eko.
Di sisi lain, akademisi sekaligus tokoh media, Ade Armando, memiliki pandangan yang berbeda.
Menurut Ade, Dedi Mulyadi adalah figur yang memiliki pengalaman panjang di dunia politik dan pemerintahan.
Ia menilai Dedi bukan tipe pemimpin yang melakukan gebrakan tanpa dasar yang jelas.
“Saya melihat Kang Dedi ini adalah orang yang sudah punya asam garam sebagai pejabat publik. Sebelum jadi bupati, dia adalah wakil bupati. Dia dua periode jadi bupati, lalu sekarang jadi anggota DPR dan mencalonkan diri jadi gubernur,” kata Ade.
Ade juga menilai bahwa Indonesia saat ini membutuhkan lebih banyak pemimpin seperti Dedi Mulyadi.
"Saya merasa bahwa Kang Dedi adalah tipe pemimpin yang dibutuhkan Indonesia. Saya membayangkan kalau saja daerah lain punya pemimpin seperti beliau, pasti banyak hal yang bisa diperbaiki,” ujarnya.
Menanggapi anggapan soal pencitraan, Ade mengatakan bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar dalam dunia politik.
Namun, menurutnya, hal yang lebih penting adalah apakah tindakan tersebut membawa perubahan atau tidak.
“Kang Dedi itu levelnya tanpa basa-basi. Apakah itu pencitraan atau bukan, itu soal lain,” pungkasnya. (adk)
Load more