Aktor Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Kariernya di Dunia Perfilman
- Instagram @raysahetapy
Jakarta, tvOnenews.com - Aktor Ray Sahetapy meninggal dunia di usia 68 tahun pada Selasa (1/4/2025) di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Diketahui Ray Sahetapy menderita stroke pada 2023 lalu dan tengah menjalani masa pemulihan sebelum akhirnya meninggal dunia.
Ray Sahetapy merupakan pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah pada 1 Januari 1957 lalu.
Tak banyak yang tahu, ternyata Ray Sahetapy pernah menghabiskan masa kecilnya di sebuah panti asuhan yatim di Surabaya.
Tekad kuat yang dimilikinya sejak remaja untuk berkecimpung pada dunia seni peran membuatnya meneruskan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1977.
Kala itu dia seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.
Sederet judul film telah dia bintangi. Tak heran jika Ray Sahetapy menjadi aktor senior di Tanah Air.
Ray Sahetapy mengawali kariernya di industri perfilman dengan berperan sebagai Jaka di film Gadis pada 1980.
Ray Sahetapy dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival Film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik.
Film-film Ray Sahetapy yang mampu mengantarkannya masuk dalam nominasi FFI antara lain Ponirah Terpidana pada FFI 1984, Secangkir Kopi Pahit pada FFI 1985, Kerikil-Kerikil Tajam pada FFI 1985, Opera Jakarta pada FFI 1986, Tatkala Mimpi Berakhir pada FFI 1988 dan Jangan bilang Siapa-Siapa pada FFI 1990.
Di kancah internasional, Ray Sahetapy berkesempatan berperan dalam produksi film Marvel Cinematic Universe (MCU) Captain America: Civil War pada 2016.
Meski adegan yang ia perankan sebagai juru lelang di Indonesia pada final film tidak ditayangkan, tapi adegan itu akhirnya dihadirkan dalam Infinity Saga Collector’s Edition yang berisi rangkuman film MCU mulai dari Iron Man (2008) dan Spider Man: Far From Home (2019).
Sang sutradara menilai adegan yang diperankan Ray Sahetapy menonjol pada film itu.
Bahkan, sang sutradara Joe Russo menganggap Ray begitu totalitas hingga berharap bisa mengajak kembali pada proyek Marvel selanjutnya.
Ray Sahetapy juga diketahui mendirikan sanggar teater, membentuk komunitas seni dan pernah terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56.
Load more