"Mulai dari 'one way' di Jawa Barat, kemudian ditarik ke Jawa Tengah. Baru jika arusnya tak bisa ditahan, kita lakukan one way penuh dari Km 70 ke Km 414," jelasnya.
Menurutnya, strategi tersebut memungkinkan masyarakat dari arah barat tetap bisa menggunakan jalur tol, sementara jalur arteri bisa lebih teratur.
Kapolri menegaskan, upaya yang bakal ditempuh tersebut merupakan bagian dari hasil evaluasi demi perbaikan layanan mudik.
Selain rekayasa lalu lintas, dia menyatakan telah mengantisipasi potensi cuaca buruk selama arus mudik berdasar prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait hujan yang bakal mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
"Di pos terpadu, kita siapkan personel gabungan dari Polri, Basarnas, dan TNI. Mereka dilengkapi peralatan untuk penanganan cepat saat terjadi bencana seperti longsor atau bencana lain. Tentunya apabila terjadi banjir, kita juga siapkan evakuasi," ujar dia.
Dia memastikan kesiapan sejumlah jalur alternatif untuk menghadapi potensi bencana banjir, yang bisa mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
"Kita telah mempersiapkan jalur-jalur alternatif apabila jalur utama terendam banjir," tutur Sigit.(ant)
Load more