Aksi Beringas KKB Serang Guru dan Nakes, Tokoh Agama Imbau Masyarakat Papua Tak Terprovokasi
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Sekjen LSM Sekber Papua Peduli Kemanusiaan, Pendeta Benny Naraha meminta semua pihak tak terprovokasi dengan insiden penembakan terhadap guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Benny memahami jika kemarahan warga usai aksi beringas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan sejumlah guru dan nakes.
"Emosi boleh tapi jangan sampai emosi mengendalikan kita. Harus kita yang mengendalikan emosi. Jangan sampai kejahatan dibalas dengan kejahatan," kata Benny secara tertulis, Jakarta, Kamis (27/3/2025).
- Istimewa
Benny mengimbau agar semua pihak dapat memercayakan penegak hukum untuk dapat mengusut tuntas kasus yang terjadi.
Ia meyakini aparat kepolisian bakal mengungkap kasus penyerangan oleh para KKB ini terlebih aksi serangan beringasnya jelas melanggar hak asasi manusia.
"Saya yakin sebenarnya kasus di Papua ini bisa diselesaikan dan tidak susah," ungkapnya.
Benny menegaskan tindakan yang dilakukan KKB di Kabupaten Yahukimo jelas melanggar hak asasi manusia.
Apalagi, korbannya adalah guru yang memutuskan mengabdi di pedalaman Papua demi mengajar generasi muda.
"Apapun alasannya, tindakan mereka itu sangat melanggar HAM. Guru itu harusnya dihormati, mereka itu bisa tulis dari siapa? dari guru, tapi kenapa guru diserang," kata Benny.
"Perjuangan guru itu tidak gampang. Orang Asli Papua saja tidak semua mau mengajar di pedalaman, tetapi mereka itu yang rela datang ke pedalaman Papua untuk mengajar untuk niat tulus dan ikhlas malah menjadi korban," sambungnya.
Di sisi lain, ia meminta para pemuka agama di Papua untuk terus menyuarakan pesan-pesan perdamaian agar situasi di Papua kembali kondusif.
Lebih lanjut Benny pun berharap pemerintah pusat mau membuka dialog dengan warga dan tokoh masyarakat di Papua sebagai salah satu upaya untuk menghentikan konflik.
"Seharusnya pemerintah pusat mau mengajak dialog masyarakat Papua, Ibaratnya ini kan antara orang tua dan anak. Wajarlah orang tua mendengar anaknya meskipun ada yang tanda kutip nakal karena tidak diperhatikan," katanya. (raa)
Load more