News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Survei Membuktikan Hanya 18,6 Persen Responden Percaya Kinerja Kepolisian

Civil Society for Police Watch merilis temuan hasil survei ketiga pada tahun 2025.
Minggu, 23 Maret 2025 - 03:35 WIB
Civil Society for Police Watch
Sumber :
  • IST

Jakarta, tvOnenews.com - Civil Society for Police Watch merilis temuan hasil survei ketiga pada tahun 2025. Survei dengan judul “Urgensi Digitalisasi Kepolisian Menuju Pemolisian Sipil Berintegritas pada periode survei 12-18 Maret 2025. Sebagai informasi Civil Society for Police Watch pada Januari 2025 lalu menggelar survei dengan judul “Reposisi Polri: Pandangan Multiperspektif”. Kemudian, dilanjutkan survei dengan judul “Urgensi Reformasi Polri”.

“Survei ini tidak terlepas dari sejumlah isu yang berkembangan belakangan serta menyedot perhatian publik seperti reposisi polri dan reformasi polri, sehingga desakan terhadap digitalisasi kepolisian demi transparansi agar melahirkan pemolisian sipil humanis dan demokratis,” jelas Adlin Panjaitan, Direktur Program dan Jaringan Civil Society for Police Watch, pada kegiatan rilis temuan hasil survei dan diskusi publik di Hotel Balairung, Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu (22/3/2025).

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Adlin mengungkapkan, temuan survei agar kiranya dapat menjadi informasi kepada publik, terkhusus pembuat dan pemangku kebijakan agar menindaklanjuti terutama pada isu reposisi Polri, reformasi Polri, dan digitalisasi kepolisian agar menghasilkan pemolisian sipil humanis dan berintegritas.  

Kondisi Stabilitas Politik Nasional. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait bagaimana dengan situasi stabilitas politik saat ini, responden yang menjawab cukup baik sebesar 30,5 persen, sangat baik 9,6 persen dan baik 29,3 persen, sementara yang menjawab tidak baik sebesar 4,9 persen, kurang baik 15,1 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 10,6 persen. 

Kondisi Ekonomi Nasional. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait bagaimana dengan situasi ekonomi saat ini, responden yang menjawab cukup baik sebesar 26,6 persen, sangat baik 10 persen dan baik 23,2 persen, sementara yang menjawab tidak baik sebesar 9,7 persen, kurang baik 22,4 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 8,1 persen.

Kondisi Keamanan dan Penegakan Hukum. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait bagaimana dengan situasi keamanan dan penegakan hukum saat ini, responden yang menjawab cukup baik sebesar 31,2 persen, sangat baik 4,2 persen, baik 17,9 persen, sementara yang menjawab tidak baik sebesar 5,7 persen, kurang baik 33,5 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 7,5 persen.

Reformasi Kelembagaan Hukum. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah reformasi kelembagaan hukum saat ini sudah mendesak, responden yang menjawab cukup mendesak sebesar 31,5 persen, sangat mendesak 3,2 persen dan mendesak 22,1, sementara yang menjawab tidak mendesak sebesar 3,1 persen, kurang mendesak 27,6 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 12,5 persen.

Reformasi Sistem Penegakan Hukum. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah reformasi sistem penegakan hukum saat sudah mendesak, responden yang menjawab cukup mendesak sebesar 29,2 persen, sangat mendesak 4,9 persen dan mendesak 28,3 persen, sementara yang menjawab tidak mendesak sebesar 1,8 persen, kurang mendesak 20,5. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 15,3 persen.

Kinerja Polri dalam konteks penegakan hukum. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah Bapak/Ibu percaya terhadap kinerja kepolisian dalam konteks penegakan hukum, responden yang menjawab cukup percaya sebesar 18,6 persen, sangat percaya 3,1 persen dan percaya 19,9 persen, sementara yang menjawab tidak percaya sebesar 15,8 persen, kurang percaya 21,7 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 20,9 persen.

Kinerja Polri dan KPK untuk penegakan hukum. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah Bapak/Ibu percaya terhadap kinerja Kepolisian dan KPK dalam konteks penegakan hukum, responden yang menjawab cukup percaya sebesar 23,2 persen, sangat percaya 2,1 persen dan percaya 21,2 persen, sementara yang menjawab tidak percaya sebesar 10,3 persen, kurang percaya 22,4 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 20,8 persen.

Pembahasan KUHAP. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang pembahasan RUU KUHAP, responden yang menjawab cukup tahu sebesar 20,6 persen, sangat tahu 8,4 persen dan tahu 28,2 persen, sementara yang menjawab tidak tahu sebesar 2,1 persen, kurang tahu 13,3 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 27,4 persen.

Usulan Kewenangan Kepolisian Bertambah. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah Bapak/Ibu setuju jika kewenangan kepolisian bertambah, responden yang menjawab cukup setuju sebesar 9,4 persen, sangat setuju 6,1 persen, setuju 14,2 persen, sementara yang menjawab tidak setuju sebesar 22,2 persen, kurang setuju 23,3 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 24,8 persen.

Alasan Kewenangan Kepolisian Bertambah. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah alasan Bapak/Ibu setuju jika kewenangan kepolisian bertambah, responden yang menjawab peningkatan keamanan dan ketertiban sebesar 18,2 persen, penegakan  hukum yang lebih tegas sebesar 21,3 persen, peningkatan kemampuan investigasi sebesar 17,2 persen, penguatan koordinasi antar instansi sebesar 5,8 persen, respon cepat dalam krisis sebesar 17,6 persen, lainnya sebesar 13,8 persen, dan terakhir responden yang tidak menjawab sebesar 6,1 persen.

Evaluasi 25 Tahun Polri menuju Pemolisian Sipil Demokratis Humanis. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah reformasi Polri selama 25 tahun telah berjalan secara baik menuju pemolisian sipil demokratis dan humanis, responden yang menjawab cukup sebesar 16,4 persen, sangat baik 4,6 persen, dan baik 10,2 persen, sementara yang menjawab belum sebesar 29,2 persen, masih kurang 21,2 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 18,5 persen.

Usulan Terkait Redefinisi, Reposisi, Regulasi dan Reaktualisasi Kepolisian. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait Redefinisi, Reposisi, Regulasi dan Reaktualisasi Kepolisian yang demokratis dan humanis, responden yang menjawab cukup setuju sebesar 24,2 persen, sangat setuju 8,3 persen dan setuju 26,6 persen, sementara yang menjawab tidak setuju sebesar 3,1 persen, kurang setuju 19,3 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 18,5 persen.

Reformasi Polri Aspek Struktural, Instrumental, dan Kultural. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah reformasi Polri dalam aspek struktural, instrumental, dan kultural sangat mendesak, responden yang menjawab cukup mendesak sebesar 21,6 persen, sangat mendesak 12,4 persen dan mendesak 23,5 persen, sementara yang menjawab tidak mendesak sebesar 3,9 persen, kurang mendesak 19,8 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 18,8 persen.

Penanganan Pelanggaran Hukum Anggota Polri oleh Divisi Propam Polri. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah bapak/ibu setuju terhadap penanganan pelanggaran hukum terhadap anggota Polri oleh Divisi Propam Polri, responden yang menjawab cukup setuju sebesar 20,3 persen, sangat setuju 7,2 persen dan setuju 17,1 persen, sementara yang menjawab tidak setuju sebesar 10,5 persen, kurang setuju 16,4 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 28,5 persen. 

Kinerja Kompolnas dalam Mengawasi Polri. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah Bapak/ibu puas terhadap kinerja Kompolnas dalam mengawasi Polri, responden yang menjawab cukup puas sebesar 20,1 persen, sangat puas 0,9 persen dan puas 16,2 persen, sementara yang menjawab tidak puas sebesar 7,5 persen, kurang puas 27,3 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 28 persen.

Usulan Pembentukan Badan Khusus Nasional atau Badan Strategis Nasional Pengawasan Polri. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah penting untuk membentuk Badan Khusus Nasional/Badan Strategis Nasional untuk mengawasi Polri, responden yang menjawab cukup penting sebesar 21,1 persen, sangat penting 8,9 persen, dan penting 11,3 persen, sementara yang menjawab tidak penting sebesar 8,4 persen, kurang penting 24,1 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 26,2 persen.

Badan Strategis Nasional Baru. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah setuju jika Badan Khusus Nasional/ Badan Strategis Nasional yang akan dibentuk tersebut diisi oleh akademisi, politisi, masyarakat sipil, kejaksaan, TNI, dan ASN, responden yang menjawab cukup setuju sebesar 26,5 persen, sangat setuju 1,9 persen, dan setuju 10,3 persen, sementara yang menjawab tidak setuju sebesar 6,5 persen, kurang setuju 29,3 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 25,5 persen.

Usulan Lain Terhadap Reposisi Polri. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah bapak/ibu memiliki usulan lain terhadap reposisi Polri, responden yang menjawab peningkatan profesionalisme dan akuntabilitas sebesar 20,3 persen, transparansi dalam proses rekrutmen dan promosi sebesar 17,1 persen, peningkatan kolaborasi dengan masyarakat sebesar 13,4 persen, pemanfaatan teknologi dan data sebesar 21,2 persen, penguatan divisi pengawasan internal dan eksternal sebesar 9,5 persen. Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anggota Polri sebesar 3,2 persen, lainnya sebesar 10,1 persen, dan terakhir responden yang tidak menjawab sebesar 5,2 persen. 

Urgensi Digitalisasi Kinerja Kepolisian. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait seberapa pentingkah digitalisasi kinerja kepolisian, responden yang menjawab cukup penting sebesar 15,2 persen, sangat penting 13,2 persen dan penting 43,3 persen, sementara yang menjawab tidak penting sebesar 3,2 persen, kurang penting 6,8 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 18,3 persen.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Kewenangan Penyidikan Penyidik ASN. Ketika responden diberikan pertanyaan terkait apakah bapak/ibu setuju jika penyidik ASN juga wajib mendapatkan kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan, responden yang menjawab cukup setuju sebesar 28,3 persen, sangat setuju 7,4 persen dan setuju 22,1 persen, sementara yang menjawab tidak setuju sebesar 6,6 persen, kurang setuju 9,2 persen. Responden yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab sebesar 26,4 persen.

Perlu diketahui, Civil Society for Police Watch telah melakukan survei sejak 12-18 Maret 2025 lalu, responden terpilih pada 26 Provinsi berjumlah 1.500 orang dengan margin of error kurang lebih 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun metode yang digunakan yakni random sampling, sementara tenaga survey yakni minimal mahasiswa yang telah mendapatkan pelatihan dari tim pusat. Kemudian, sampel mulai dari gender, agama, tingkat pendidikan, topografi, etnis dan suku. (ebs)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Tinjau Taman Margasatwa Ragunan, Kapolda Metro Bagi-bagi Hadiah Untuk Wisatawan

Tinjau Taman Margasatwa Ragunan, Kapolda Metro Bagi-bagi Hadiah Untuk Wisatawan

Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri bersama Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto Eko Purwono meninjau Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) pada Sabtu (27/12/2025).
Terbaru, Jumlah Korban Meninggal Bencana Aceh-Sumatera Jadi 1.138 Jiwa

Terbaru, Jumlah Korban Meninggal Bencana Aceh-Sumatera Jadi 1.138 Jiwa

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya penambahan korban meninggal dunia bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Peluang Joey Pelupessy Tembus 71%, Kabar Ole Romeny dan Maarten Paes Merapat ke Persib Gugur Terjegal Kontrak Klub

Peluang Joey Pelupessy Tembus 71%, Kabar Ole Romeny dan Maarten Paes Merapat ke Persib Gugur Terjegal Kontrak Klub

Bursa transfer Persib memanaskan jagat sepak bola nasional. Maung Bandung dikaitkan dengan 3 pilar Timnas Indonesia: Ole Romeny, Joey Pelupessy dan Maarten Paes.
Sudah Tidak Mungkin Terjadi! Begini Alasan Pemain Ini Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia

Sudah Tidak Mungkin Terjadi! Begini Alasan Pemain Ini Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia

Upaya PSSI untuk menaturalisasi gelandang Jairo Riedewald dipastikan kandas. Kegagalan tersebut membuat sepak bola Indonesia kehilangan peluang memiliki pemain kelas atas, sekaligus menyingkap beratnya hambatan hukum dalam ambisi memperkuat tim nasional melalui jalur naturalisasi.
Atletico Madrid Siap Jegal Mimpi Inter Milan Gaet Gelandang AS Roma di Bursa Transfer Januari Nanti

Atletico Madrid Siap Jegal Mimpi Inter Milan Gaet Gelandang AS Roma di Bursa Transfer Januari Nanti

Atletico Madrid kembali menyusun rencana serius untuk memperkuat lini tengah mereka menjelang bursa transfer mendatang.
Bursa Transfer Liverpool: Agen Buka Suara soal Masa Depan Salah, The Egyptian Messi Berpeluang Bertahan di Anfield Januari Nanti

Bursa Transfer Liverpool: Agen Buka Suara soal Masa Depan Salah, The Egyptian Messi Berpeluang Bertahan di Anfield Januari Nanti

Di tengah spekulasi mengenai masa depan Mohamed Salah di Liverpool, sang agen buka suara dan membuat arah cerita kian jelas jelang bursa transfer Januari.

Trending

Terbaru, Jumlah Korban Meninggal Bencana Aceh-Sumatera Jadi 1.138 Jiwa

Terbaru, Jumlah Korban Meninggal Bencana Aceh-Sumatera Jadi 1.138 Jiwa

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya penambahan korban meninggal dunia bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Apa Itu Ormas MADAS yang Viral Gegara Usir Nenek Elina dan Siapa Pendirinya?

Apa Itu Ormas MADAS yang Viral Gegara Usir Nenek Elina dan Siapa Pendirinya?

Apa itu ormas MADAS yang viral di Surabaya? Simak profil, tujuan pendirian, dan siapa pendiri MADAS di balik polemik pengusiran nenek Elina.
Misi Mustahil Alex Rins Bersama Yamaha di MotoGP 2026, Kemana The Bakery Berlabuh Selanjutnya?

Misi Mustahil Alex Rins Bersama Yamaha di MotoGP 2026, Kemana The Bakery Berlabuh Selanjutnya?

Alex Rins kemungkinan besar bakal didepak dari Yamaha di MotoGP 2026
Jadwal Semifinal King Cup 2025: Jonatan Christie Tantang Juara Bertahan

Jadwal Semifinal King Cup 2025: Jonatan Christie Tantang Juara Bertahan

Jonatan Christie melaju ke semifinal King Cup 2025 setelah mengatasi perlawanan tunggal putra Singapura, Jia Heng Jason Teh
Lebih Besar dari Klaim Honduras, Media Vietnam Bongkar Tawaran Gaji yang Diajukan Timnas Indonesia untuk John Herdman

Lebih Besar dari Klaim Honduras, Media Vietnam Bongkar Tawaran Gaji yang Diajukan Timnas Indonesia untuk John Herdman

Lebih pilih Timnas Indonesia daripada Honduras, segini gaji yang ditawarkan PSSI untuk John Herdman menurut laporan dari media Vietnam.
Ebo Noah Klaim Kiamat 25 Desember 2025 Ditunda, Pria Ghana yang Ngaku Nabi Disorot Buntut Pamer Mercedes Benz

Ebo Noah Klaim Kiamat 25 Desember 2025 Ditunda, Pria Ghana yang Ngaku Nabi Disorot Buntut Pamer Mercedes Benz

Pria asal Ghana, Ebo Jesus atau Ebo Noah kembali tuai sorotan karena membawa mobil mewah merek Mercedes Benz sebelum tunda hari Kiamat 25 Desember 2025 atau Natal 2025.
Media Vietnam Kocar-kacir Sebut John Herdman Latih Timnas Indonesia, Gerakan Boikot Ramai di Media Sosial

Media Vietnam Kocar-kacir Sebut John Herdman Latih Timnas Indonesia, Gerakan Boikot Ramai di Media Sosial

Media Vietnam, thethao, menyoroti rencana Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) yang memutuskan menunjuk John Herdman sebagai pelatih kepala baru timnas Indonesia.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT