Jakarta, tvOnenews.com - Seorang pria mengaku anggota organisasi masyarakat (ormas) viral di media sosial usai melarang adanya pembangunan posko mudik di wilayah Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Peristiwa ini diunggah dalam akun X @Heraloebss pada Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 11.10 WIB.
Tampak tiga orang pria terduga ormas menghampiri para relawan yang tengah mendirikan posko mudik.
“Oknum ormas larang relawan kemanusiaan dirikan posko mudik Lebaran 2025 dengan alasan ormas tidak mengizinkan padahal lokasinya berada tanah milik negara,” tulis keterangan dalam unggahan video.
Kemudian terlihat pria paruh baya yang menggunakan baju berwarna hitam meminta untuk tidak mendirikan posko mudik.
“Ya pokoknya jangan di sini mau ngomong apa jangan di sini?,” kata pria berbaju hitam.
“Kenapa enggak boleh di sini kenapa maksudnya?,” tanya relawan.
“Nah, ini lahan pemerintah ini bukan. Ya udah kalau jangan ya jangan mau ngomong apa,” ungkap pria berbaju hitam.
Terkait hal ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan mengenai peristiwa tersebut.
Karyoto menegaskan saat ini oknum ormas yang viral telah dilakukan penangkapan.
“Kemarin saya juga di WA dari Jawa Barat. Jawa Barat memang ada sebagian Jawa Barat yang masuk wilayah Hukum Polda Metro. Ada masuk dalam Instagram, di video. Sudah kita tindak lanjuti, sudah kita tangkap dan kita tahan,” kata Karyoto, dikutip Sabtu (22/3/2025).
Menurutnya, pembangunan posko dapat dilaksanakan di tanah milik perorangan maupun pemerintah.
Pasalnya, hal ini untuk kepentingan banyak orang.
“Nah, sebenarnya kalau memang kita mau mendirikan pos, selama itu tanahnya bukan tanah orang yang kita tidak boleh mendirikan oleh yang pemilik ya kita paksakan enggak ada urusan. Bahkan nanti mau kita periksa itu siapa yang menghalang-halangi. Ini untuk hajat orang banyak, bukan untuk sekelompok, segelintir orang,” jelas Karyoto.
“Pos ini kan untuk pos pelayanan dan hal yang luar biasa ini adalah amal ibadah kita untuk melayani saudara-saudara kita yang kecapekan, yang butuh istirahat, yang butuh duduk dan lain-lain,” sambungnya.
Sementara itu, Jenderal Polisi Bintang Dua ini menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas segala bentuk aksi premanisme yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Hal ini juga telah ditekankan melalui Kapolres jajarannya.
“Kita lawan yang seperti itu. Enggak ada negara kalah dengan sekelompok-sekelompok preman ini. Sudah saya tekankan kepada para Kapolres untuk dilihat kalau ada preman-preman yang melakukan aksi-aksi hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri apalagi yang bernuansa pemerasan dan lain-lain pasti kita akan tindak,” ungkap Karyoto. (ars/nsi)
Load more