Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 699 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myawaddy, Myanmar telah berhasil dipulangkan.
“Sejumlah 569 warga negara Indonesia yang berhasil kita pulangkan. Semua ini atas kebijakan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, yang mana kami dilibatkan dan kami Polri selalu mendukung semua kebijakan pemerintah, termasuk upaya penyelamatan evakuasi saudara-saudara kita yang berada di Myanmar,” kata Untung di Mabes Polri, Jumat (21/3).
Lebih lanjut, Untung mengungkapkan bahwa pihaknya mengevakuasi para korban pada Sabtu (15/3), yakni tim yang berjumlah enam orang dari Divhubinter Polri menuju kota Bangkok dan melanjutkan perjalanan ke kota Maesot yang berada di Thailand dan berbatasan langsung dengan Myanmar.
“Di mana saudara kita yang berada di Myanmar ini tepatnya berada di kota Myawaddi atau Yatai City atau Swe Koko. Kota ini merupakan kota laser, amusement center yang didominasi industri penipuan atau scam dan mempekerjakan lebih dari 40 warga negara asing yang salah satunya Indonesia,” terang Untung.
Kemudian, hasil koordinasi dan negosiasi bersama pihak KBRI, Kemlu RI dengan pihak Kementerian Luar Negeri Thailand, tim diberikan akses untuk melakukan evakuasi dengan didukung oleh militer Thailand dalam hal ini Royal Thai Army.
“Kami evakuasi pada hari Minggu dan Senin itu jumlahnya 569. Dan dibagi dua sorti kami pemulangan 400 tahap awal dan 169 tahap kedua,” jelas Untung.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Tindak Pidana PPA-TPPO Bareskrim Polri, Brigjen Nurul Azizah mengatakan bahwa pemulangan sebanyak 699 WNI korban TPPO terjadi dalam beberapa periode di bulan Februari dan Maret 2025.
“Dengan rincian yaitu tanggal 22 Februari 2025 sebanyak 46 orang. Kemudian di tanggal 28 Februari sebanyak 84 orang. Di tanggal 18 Maret sebanyak 400 orang, di tanggal 19 Maret sebanyak 169 orang,” ungkap Nurul.
Adapun jumlah warga negara yang telah dipulangkan sebanyak 699 tersebut, di antaranya berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Antara lain dari Sumatera Utra, Jakarta, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Selatan.
“Kemudian terhadap 699 orang tersebut telah dilakukan di tempat asesmen, yaitu di RPTC Kemensos, dan di Asrama Haji di Pondok Gede,” terang Nurul.
Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya penyelamatan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban sindikat online scam di Myawaddy, Myanmar.
Pada Selasa (18/3) Tim Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Bangkok dan KBRI Yangon kembali berhasil mengeluarkan 169 WNI dari wilayah konflik tersebut.
“Dengan keberhasilan evakuasi ini, selama dua hari total 569 WNI telah berhasil dikeluarkan dari Myawaddy,” ujar Direktur Pelindungan WNI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3).
169 WNI yang berhasil dievakuasi terdiri dari 149 laki-laki dan 20 perempuan. Seluruhnya dilaporkan dalam kondisi sehat meskipun satu perempuan tengah mengandung.
Para korban mayoritas berasal dari Sumatera Utara, Jawa Barat, Jakarta, Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara.
Sama seperti gelombang evakuasi sebelumnya, para WNI akan dibawa melalui jalur darat selama 10 jam dari Mae Sot menuju Bandara Don Mueang, Bangkok.
Mereka dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (19/3) pagi. (ars/dpi)
Load more