Usai Video Syur Dirinya Viral, Bu Salsa Buka-bukaan soal "Rahasianya" Bisa Lolos Seleksi Berkas PPPK Padahal Masih Semester 6, Bu SR: Saya Pakai Ijazah SMA
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Usai video syur dirinya viral di berbagai platform media sosial, Bu Salsa atau Bu SR guru asal Jember kini buka-bukaan soal “rahasianya” bisa lolos seleksi berkas Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sebelumnya, lolosnya berkas Bu Salsa ini menyita perhatian publik. Pasalnya, Bu Salsa diketahui masih kuliah semester 6 saat ini.
Publik pun bertanya-tanya bagaimana bisa Bu Salsa yang masih kuliah semester 6 lolos seleksi berkas PPPK.
Saat diwawancarai tvOne di acara Apa Kabar Indonesia Siang pada Selasa (18/3/2025), Bu SR alias Bu Salsa akhirnya buka-bukaan terkait pertanyaan publik itu.
Sebelumnya, dia menegaskan kembali kalau dia sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai guru.
Bu Salsa pun menegaskan kalau dirinya sudah tidak bisa melanjutkan tahap seleksi PPPK tersebut.
“Untuk status kelulusan (seleksi berkas PPPK) digugurkan. Saya sudah undur diri 7 Februari 2025 lalu. Dinas sudah ubah statusnya. Kami sudah konfirmasi juga. Saya tidak bisa lanjut seleksi pada tahap ini,” kata Bu Salsa.
Ketika ditanya kembali apakah benar Bu Salsa masih kuliah semester 6 saat ini, Bu SR pun mengonfirmasinya.
“Masih semester 6. Seleksi PPPK-nya pun (ambil) bagian pengadministrasi umum, bukan guru. Pakai ijazah terakhir SMA. Pernah saya sampaikan di klarifikasi sebelumnya, SK saya pegawai TU yang diperbantukan untuk mengajar,” jelasnya.
“Saya ambilnya (seleksi PPPK) bukan guru, tapi pengadministrasi umum karena saya belum lulus kuliah juga,” tegasnya lagi.
Terkait rencana Bu Salsa kedepannya apakah masih akan menjadi guru atau tidak, Bu SR mengaku belum memikirkannya lantaran masih fokus kuliah untuk saat ini.
“Saya selesaikan kuliah dulu. Untuk jadi guru saya pikirkan kembali. Saya sudah tidak mengajar. Untuk jadi guru saya pikirkan kembali setelah lulus nanti,” ungkapnya.
Saat diwawancara, Bu Salsa juga mengakui kesalahannya. Dia pun mengaku di sini sebagai korban dan sudah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
“Saya sadar kasus ini membawa dampak buruk bagi banyak pihak. Saya tidak ingin merugikan instansi lebih banyak lagi. Saya tertipu di media sosial tanpa saya bertemu (terduga penipu) seca fisik. Kejadiannya bulan November sampai pertengahan Desember. Lost contact. 2-3 Minggu berlangsungnya (komunikasi dengan terduga). Bukti percakapan sudah diserahkan ke Polres,” terangnya.
Humas PGRI Ilham Wahyudi pun kembali buka suara di sesi wawancara ini. Dia menegaskan pihaknya tidak “pasang badan” untuk Bu Salsa, melainkan menerima maafnya.
“Bu Salsa datang ke kami, menyatakan permintaan maaf. Sebagaimana manusia dan organisasi profesi dan Bu Salsa sudah mengundurkan diri (sebelumnya), maka kita terima permintaan maaf Bu Salsa,” kata Ilham.
“Saya juga memberikan nasihat jangan ada lagi kejadian seperti itu. PGRI punya keinginan dan tujuan utama agar pendidikan di Indonesia lebih baik. PGRI pasang badan (untuk Bu Salsa) ini tidak benar. Kami hanya pasang badan ke honorer, ke anggota kami, kami memperjuangkan itu,” sambungnya.
Ilham pun menjelaskan lagi perihal narasi “pasang badan” terkait Bu Salsa.
“Dalam AD/ART Pasal 1 disebutkan PGRI sebagai organisasi profesi melindungi secara hukum anggotanya. Terkait masalah Bu Sala menyampaikan permintaan maaf, itu kami terima. Saat minta maaf Bu Salsa bukan guru, sudah mengundurkan diri, maka tidak dibenarkan ‘dilindungi/pasang badan’ karena yang dilindungi bukan sebagai guru,” jelasnya.
“PGRI menyerahkan ke kepolisian apakah diproses kalau Bu Salsa sebagai korban, maka perbaiki nama baiknya. PGRI terbuka. Kami sampaikan di Indonesia jangan sampai ada ‘Bu Salsa’ yang lain,” pungkasnya. (nsi)
Load more