Pengakuan Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo Asal Bandung yang Diisukan Hilang, Sebut Uang Hasil Tanding dan Gajinya Diambil Orang Tuanya
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Pengakuan Fidya Kamalindah atlet Taekwondo asal Bandung yang diisukan menghilang sejak 2015 lalu menyebut uang hasil tanding dan gajinya diambil orang tuanya.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasannya meninggalkan rumah saat dia berusia 21 tahun lalu.
Fidya menyampaikan hal ini dalam sebuah video di TikTok pada Kamis (13/3/2025).
Berikut adalah pernyataannya dalam video TikTok tersebut:
Saya mau bilang bahwa itu adalah fitnah. Saya keluar dari rumah adalah atas dasar keinginan saya sendiri. Kenapa saya ingin keluar dari rumah? Karena saya mendapatkan kekerasan oleh bapak saya sejak saya kecil.
Kekerasan yang pertama kali bapak saya lakukan waktu umur 5 tahun. Saya pernah dijambak, ditendang, diseret sama bapak saya sendiri. Itu berlanjut sampai tahun-tahun berikutnya.
Itu terjadi, saya enggak ngerti. Mungkin ambisi dia terlalu besar kepada saya untuk cari uang, mungkin usaha beliau enggak maju saat itu. Karena itu sejak kecil hanya mengandalkan saya. Yang biayai kami pun ada orang pengurus Taekwondo yang tinggal di rumah kami. Orang asing. Itulah yang membiayai hidup kami.
Kedua, orang tua saya ini senang sekali datang ke dukun. Setiap kali mau tanding dibawa ke dukun, dijampi-jampi, diminta air doa, air bunga dan itu dilakukan setiap saya mau bertanding sampai saya bingung kenapa harus kayak gini?
Kenapa saya yang dituduh ditepuk padahal di sini enggak ada penepukan, enggak ada yang bawa ke mobil. Saya bawa barang-barang itu pun atas kehendak saya. Saat itu usia saya 21 tahun. Saya merasa bisa memilih hidup saya sendiri.
Kenapa saya bernai? Saya merasa lelah bertahun-tahun. Saya merasa saya punya hak atas hidup saya sendiri walaupun mereka bilang kamu bersyukur dipelihara kami. Ya siapa sih yang mau dilahirin ke dunia?
Saya terbang ke Riau juga atas ambisi mereka sampai saya harus ikut PON waktu itu. Setiap kalah saya dapat tekanan fisik dan verbal dari bapak saya. Saya bingung saat itu. Orang tua selalu benar kan? Enggak mungkin ada yang percaya saya saat itu karena lihatnya aku yang ceria saat itu.
Load more