ADVERTISEMENT
Advertnative
Fidya mengatakan apa yang diberitakan saat ini terkait dirinya diculik itu tidak benar.
Dia mengaku hanya ingin punya hak atas hidup atas dirinya sendiri meskipun orang tuanya sering mengingatkan agar tetap bersyukur karena telah “dipelihara” sejak kecil.
Dalam video itu, Fidya juga buka-bukaan kalau bertandingnya dia di Riau saat PON itu merupakan ambisi orang tuanya.
“Setiap kalah saya dapat tekanan fisik dan verbal dari bapak saya. Saya bingung saat itu. Orang-orang enggak percaya. Orang percaya orang selalu benar kan? Enggak ada yang percaya saat itu karena saya ceria,” ucap dia.
“Uang tanding dan gaji saya orang tua saya yang terima, bukan saya yang nikmati. Saya ingin kayak orang lain juga, kuliah. Kuliah sendiri, itu juga dari jualan online, bukan dari uang hasil tanding,” sambung dia.
Puncak “amarah” Fidya terjadi pada tahun 2014 lalu. Saat itu, di pertandingan Taekwondo, dia kalah.
“Saya kena habis-habisan mental saya. Kenapa dunia ini enggak adil? Kenapa terus dapat hinaan dari bapak sendiri? Emang kenapa kalau saya kalah? Kan pertandingan ada menang ada kalah. Kalau masalahnya uang kenapa babeh enggak usaha? Kan babeh kepala keluarga,” terang dia.
Load more