Bukan Tiga Anak, Polda NTT Sebut Korban Pencabulan Kapolres Ngada Hanya Satu Orang, Usianya 6 Tahun
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Bukan tiga anak, penyidik dari Direktorat Reskrimum Polda NTT menyebut korban pencabulan yang dilakukan Kapolres Ngada nonaktif AKBP Fajar Widyadharma Lukman hanya satu orang.
Hal ini ditegaskan Direktur Reskrimum Polda NTT Kombes Pol Patar Silalahi.
"Korban hanya satu orang berusia 6 tahun," ujar Patar saat jumpa pers di Mapolda NTT, Selasa (11/3/2025).
Patar menyebut korban berusia 6 tahun itu merupakan anak yang dipesan Kapolres Ngada nonaktif melalui seorang wanita berinisial F.
Saat Kapolres Ngada nonaktif memesannya, F langsung menyanggupinya. F pun lalu mencari anak-anak untuk memenuhi pesanan Kapolres Ngada nonaktif.
Setelah menemukan anak yang kini menjadi korban, F pun langsung membawanya ke hotel yang sebelumnya sudah dipesan Fajar.
Saat proses penyelidikan Polda NTT dilakukan di salah satu hotel yang kamarnya sudah dipesan, terbukti ada tanda pengenal, yakni Surat Izin Mengemudi (SIM) milik Kapolres Ngada nonaktif tersebut.
"Jadi tidak terbantahkan lagi. Adanya fotokopi SIM di resepsionis salah satu hotel tersebut atas nama FWSL," terang Patar.
Patar menyebut pelaku kooperatif dan menyatakan bahwa memang telah melakukan perbuatan tersebut dalam proses pemeriksaan yang juga dilakukan Mabes Polri.
Saat ini, kata dia, Polda NTT belum melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, yakni Kapolres Ngada nonaktif.
Oleh karena itulah sampai saat ini pihaknya belum menetapkan pelaku sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Meski demikian, pihaknya sudah memeriksa 9 saksi terkait kasus ini.
“Sampai saat ini total sudah sembilan orang saksi yang sudah diperiksa,” jelas dia.
Dari jumlah 9 saksi yang diperiksa tersebut, salah satunya adalah F yang menjadi pemasok seorang anak di bawah umur yang dipesan oleh Fajar.
F diketahui mendapatkan bayaran senilai Rp3 juta karena sudah berhasil membawa anak 6 tahun tersebut kepada Kapolres Ngada nonaktif.
Adapun kejadian ini terjadi pada Juni 2024 lalu.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan keterangan dari Plt Kadis PPA Kota Kupang Imel Manafe, disebutkan bahwa ada tiga anak di bawah umur yang menjadi korban pencabulan Kapolres Ngada nonaktif.
Load more