Jakarta - Beberapa hari ini, viral video yang memperlihatkan aksi beberapa orang yang diduga emak-emak mencuri dan mengapit beras 5 kg di selangkangan. Jika sebelumnya beredar video rekaman CCTV di dalam dan di luar toko yang memperlihatkan aksinya. Hari ini beredar video yang memperlihatkan tampak depan para terduga.

Video berdurasi 58 detik tersebut diunggah oleh akun Instagram @andreli_48 pada Rabu (9/3/2022).

Dalam video viral itu terlihat ketiga orang emak-emak berdiri di depan meja yang diduga menjadi tempat pembayaran dari transaksi.

Kedua orang emak-emak tampak berjalan melewatinya, sementara satu orang emak-emak yang sejak awal melihat-lihat barang tampak mengeluarkan dompetnya.

Dari keterangan video tersebut, aksi tersebut terjadi di Dusun 8 Jalan Pasar 1, Tandam Hilir 1, Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Tanggal 6 Maret 2022 di hari yg sama ada tiga toko yang di gasak pelaku," tulisnya.

Sebelumnya, dalam sebuah video berdurasi 40 detik terlihat tiga orang pelaku turun dari sebuah mini bus berwarna hitam,  kemudian mereka memasuki sebuah toko beras.

Di dalam toko beras tersebut,  satu pelaku tampak melihat-lihat barang dan bertanya kepada petugas jaga. Sementara satu pelaku berdiri seakan sedang menutupi satu orang lainnya.

Kemudian, dengan sigap, seorang pelaku yang berbaju hitam mengambil beras 5 kg yang ada di dekatnya.

Setelah beras tersebut diambil, pelaku berbaju hitam itu lantas memasukkannya ke dalam rok dan menjepitnya di selangkangan.

Kemudian ia berjalan keluar toko dan menuju mobil yang mereka gunakan. Seluruh aksi tersebut terekam kamera pengawas yang terpasang di dalam dan luar toko.

Usai beredarnya video ini, sebagian Netizen menyayangkan aksi nekat ketiga emak-emak tersebut.

"Karena GAP generation, mungkin emak2 ini ga tau sudah ada teknologi yg namanya CCTV," tulis seorang Netizen.

Namun tak sedikit juga Netizen yang menyayangkan disebarkannya CCTV dari berbagai sisi yang memperlihatkan pemilik toko memiliki bukti yang kuat sehingga lebih baik melaporkannya kepada pihak yang berwenang. daripada disebarkan melalui media sosial.