Jakarta, tvOnenews.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyebutkan bahwa Tajikistan bisa menjadi hub perdagangan strategis untuk produk kelapa sawit, tidak hanya bagi Asia Tengah tetapi juga untuk pasar Eropa.
“Ya, menarik sekali bahwa memang palm oil itu kan suatu produk yang sangat kita unggulkan. Kalau Tajikistan itu bisa menjadi suatu hub atau suatu sentra untuk Asia Tengah, bahkan tadi mengatakan jumlahnya itu tidak kecil. Ditambah lagi Afghanistan pun juga sangat-sangat besar,” ujar Anindya di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
Ia menambahkan bahwa selain Asia Tengah, bagian barat Rusia juga memiliki permintaan tinggi terhadap minyak sawit. Dengan adanya kerja sama perdagangan dengan Tajikistan, Indonesia bisa memperluas jangkauan ekspor minyak sawit ke negara-negara yang selama ini sulit dijangkau secara langsung.
“Dan juga bagian barat dari Rusia. Jadi untuk pembukaan pasar yang kita butuhkan untuk meningkatkan perdagangan ke Asia Tengah untuk palm oil saya rasa perlu dikaji dengan baik,” tambahnya.
Duta Besar Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri, turut menyoroti peluang ini. Ia menegaskan bahwa Tajikistan tidak memiliki hambatan dalam mengekspor ke Eropa, sehingga menjadi jalur potensial bagi produk minyak sawit Indonesia yang selama ini menghadapi berbagai tantangan regulasi di Benua Biru.
“Menurut saya mungkin sekali karena dari Tajikistan tidak pernah ada masalah untuk ekspor ke Eropa. Jadi ini bisa dikaji lebih lanjut, mungkin ini satu cara bukan hanya untuk bisa melayani Asia Tengah tapi juga bisa melayani Eropa,” kata Qodiri.
Selain itu, ia menekankan bahwa kerja sama ini bisa menjadi solusi bagi Indonesia dalam menghadapi pembatasan ekspor minyak sawit yang kerap diberlakukan oleh Uni Eropa.
Load more