Menangis Orang Tua Ceritakan Perbuatan Bejat Guru Ngaji Diduga Sodomi Anak Laki-Lakinya di Makassar
- Abdullah Daeng Sirua/tvOne
Makassar, tvOnenews.com - Seorang bocah laki-laki berinisial A yang berusia 8 tahun menjadi korban sodomi oleh guru ngajinya sendiri di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Kamis (27/2/2025).
Adapun terduga pelaku diketahui berinisial II (15). Saat ini pihak keluarga korban telah melaporkan kasus tersebut di Unit PPA Satreskrim Polrestabes Makassar pada 17 Februari 2025.
Mirisnya terduga pelaku melakukan aksi bejatnya di masjid dan di rumah pelaku sendiri.
Sambil menangis orang tua korban, SN (45) mengatakan, kasus ini awalnya terungkap saat anaknya meminta izin untuk main futsal yang digelar oleh pihak sekolah.
"Pada saat itu awal ketahuannya di tanggal 16 Februari. Anak saya meminta izin kepada neneknya bahwasanya besok akan ada kegiatan sekolah berbentuk futsal," katanya kepada awak media di Kota Makassar.
Di mana, kata SN, ternyata kegiatan tersebut bukan kegiatan sekolah. Tapi kegiatan itu inisiatif dari anak-anak itu sendiri yang diprakarsai oleh si terduga pelaku.
"Singkat cerita, kami selaku orang tua mencari anak kami pada saat itu, dia belum balik ke rumah sampai pukul 09.30 Wita pagi itu," bebernya.
SN kemudian menyuruh istri untuk mencari anaknya karena belum balik. Setelah itu, ia mencari siapa orang terdekat dari anaknya. Ternyata adalah II yang merupakan terduga pelaku.
"Saya sempat berkomunikasi sama beliau (terduga pelaku) berinisial II, saya mempertanyakan apakah melihat anak saya. Dia menjawab melihat anak saya tadi dia memberitahu lokasinya. Istri saya kemudian datang ke sana namun tidak ditemukan ternyata si II ini ada di lapangan futsal bersama anak saya," tukasnya.
"Di futsal itu yang punya pada saat itu berjaga. Oknum (terduga pelaku) membawa anak ada kurang lebih lima orang dan ditegur sama pemilik lapangan futsal "kenapa kamu bawa lima orang ini?" Yang tiga orang ikut sama si II dan duanya balik. Karena istri saya penasaran saat itu, kenapa pemilik futsal marah terhadap si II," sambungnya.
Kata SN saat itu pemilik futsal tersebut memberikan peringatan kepadanya agar menjauhkan anaknya dari II si terduga pelaku.
"Dia bilang sudah pernah kejadian, bodohlah kamu orang tua jika membiarkan bergaul sama II," bebernya.
Sesampainya di rumah SN di Borong Raya, ia yang sudah menaruh rasa curiga langsung bertanya kepada anaknya dan ternyata anaknya mengakui perihal perbuatan cabul oleh si II.
"Segala sesuatu perbuatan bejat itu, dia mengakuinya bahwa telah dilakukan perbuatan tidak senonoh terhadap anak kami berinisial A," terangnya.
Sementara menggali informasi tersebut, kembali terungkap. Bukan hanya sekali si A menjadi korban bejatnya. Ternyata sudah berulang kali.
"Kami mempertajam lagi pertanyaannya apa saja yang telah dilakukan. Anak saya menjawab sudah sering dikasih begini," sebutnya.
"Anak saya bercerita, di luar dari pada diraba raba, alat vital dari terduga pelaku bahwasanya masuk ke dubur anak saya, terus kami coba mengorek lagi kapan terjadinya. Dia menjawab semenjak kelas satu SD. Sekarang anak saya sudah kelas tiga SD," lanjutnya lagi.
Saat ini pihak keluarga dari korban menyebut, telah melakukan visum dan pelaporan di Mapolrestabes Makassar beberapa waktu lalu.
"Yang perlu kami pertengas bahwa yang menjadi pelaku sodomi, sudah lama. Mulai dari tahun 2024, saat itu anak saya 7 tahun sekarang beranjak ke 9 tahun. Parahnya lagi, ini sudah dilakukan berkali-kali, semenjak tahun 2024 sampai di bulan kemarin. Alat kelamin vital oknum masuk ke dubur anak saya di bulan 11 tahun 2024," tandasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKPB Devi Sujana yang dikonfirmasi awak media mengatakan, sementara melakukan pengecekan terhadap laporan tersebut.
"Saya cek dulu (laporannya)," singkatnya. (ads/muu)
Load more