PDIP Boikot Retret Akmil, Gerindra Pastikan Hubungan Prabowo-Megawati Tetap Harmonis
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menegaskan bahwa hubungan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tetap terjalin dengan baik meskipun terjadi dinamika politik yang cukup panas.
Pernyataan ini disampaikan Muzani menyusul beredarnya instruksi dari Megawati yang meminta kepala daerah dari PDIP untuk menunda kehadiran dalam retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Muzani memastikan bahwa surat instruksi tersebut tidak berdampak pada hubungan Prabowo dan Megawati.
Saya kira enggak (mempengaruhi). Saya kira hubungannya baik,” kata Muzani kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2).
Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan mengganggu hubungan baik antara Megawati dan Prabowo.
“Setahu saya baik. Baik,” ujarnya singkat.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengeluarkan instruksi penundaan keberangkatan seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP yang sedianya akan mengikuti retret kepemimpinan di Akmil Magelang pada 21-28 Februari 2025.
Keputusan ini didasarkan pada situasi politik nasional yang sedang berkembang setelah Hasto resmi ditahan oleh KPK.
Surat instruksi bernomor 7294/IN/DPP//2025, yang diterbitkan pada Kamis (20/2) dan ditandatangani langsung oleh Megawati, menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan AD/ART PDIP, khususnya Pasal 28 Ayat 1, yang memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum dalam mengendalikan kebijakan dan instruksi partai.
“Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum,” demikian bunyi instruksi dalam surat tersebut.
Surat ini sekaligus menunjukkan sikap tegas PDIP dalam merespons situasi politik nasional, sementara Gerindra tetap memastikan bahwa hubungan dua pemimpin besar tersebut tetap harmonis meskipun berada dalam dinamika politik yang penuh kejutan. (agr/raa)
Load more