Jakarta, tvOnenews.com - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan ‘ogah’ cawe-cawe pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
SBY mengatakan, bahwa saat Pilpres satu dekade lalu, ia merasa telah ada tanda-tanda benturan antara kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla.
Sehingga, ia tidak ingin terlibat dalam pemilihan pemimpin Indonesia tersebut hanya karena mengingikan Pilpres 2014 berjalan dengan damai.
“Saya lebih baik tidak ikut sana-sini, tidak cawe-cawe, karena saya ingin benturan itu saya ikuti keras, dan akan makin keras,” kata saat berikan arahan kepada 38 DPD Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).
“Tugas saya memastikan, nomor satu, pemilu dan Pilpresnya berjalan secara aman dan damai. Itu tanggung jawab saya, tanggung jawab Presiden,” sambung dia.
SBY menambahkan, pada saat itu telah menginstruksikan Instansi Kepolisian dan TNI dapat bersikap netral untuk tidak terlibat didalam Pilpres 2014.
“Yang kedua, juga secara free and fair. Jurdil, tanggung jawab saya. TNI, Polri, BIN, semua saya intrusikan netral. Sama dengan 2009, saya maju lagi netral. Seperti itu,” tambahnya.
Load more