Media Asing Soroti Band Sukatani, Singgung Imbas Lirik Lagu Band Asal Purbalingga
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Tidak hanya menyita perhatian publik saja hingga elite politik. Namun, polemik band Sukatani juga menjadi sorotan sejumlah media asing di benua Asia.
Hal itu terjadi saat band Sukatani itu viral usai menyampaikan permintaan maaf soal lagunya yang mengkritik polisi.
Satu di antaranya, media asing yang berbasis di Singapura, Channel News Asia (CNA), merilis laporan berjudul "Anggota band punk Sukatani minta maaf dan ungkap identitas imbas lagu kritik polisi" pada Jumat (21/2/2025).
Dari pantauan tvOnenews.com, di paragraf pertama, CNA menulis Sukatani mengumumkan akan menghapus lagu Bayar, Bayar, Bayar dari platform streaming, menyusul kontroversi seputar lirik lagu yang menyiratkan polisi menerima suap.
Selain itu, media ang fokus mengulas budaya pop di Malaysia, Juice Online, juga merilis laporan serupa.
"Band Punk Indonesia tarik lagu viral yang kritik polisi korup usai minta maaf ke publik" tulis Juice Online di judulnya.
Seperti diketahui sebelumnya, grup band Sukatani asal Purbalingga, Jawa Tengah, baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah mengeluarkan permintaan maaf kepada Institusi Polri.
Permintaan maaf ini terkait dengan lagu mereka berjudul "Bayar Bayar Bayar" sempat viral dengan lirik kontroversial menyebutkan "bayar polisi".
Dalam pernyataannya, band ini mengungkapkan bahwa lagu tersebut diciptakan sebagai kritik terhadap oknum kepolisian yang dianggap melanggar aturan.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy, mewakili band menyampaikan permohonan maaf atas lirik kontroversial dalam lagu tersebut.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’," ujar Ufti pada Kamis (20/2/2025).
Bersamaan dengan permintaan maaf itu, band Sukatani juga mengumumkan bahwa mereka telah menarik lagu tersebut dari berbagai platform digital.
Menurut mereka, lagu yang sempat viral dengan lirik “bayar polisi” tersebut seharusnya merupakan bentuk kritik terhadap oknum kepolisian yang dianggap melanggar peraturan.
“Melalui pernyataan ini, saya telah mencabut dan menarik lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, yang memiliki lirik ‘bayar polisi’," ungkap Ufti. (aag)
Load more