Mahasiswa dan Polisi Berjatuhan Terkena Lemparan Batu Usai Unjuk Rasa Indonesia Gelap di Tasikmalaya Ricuh
- Denden Ahdani/tvOne
Aksi unjuk rasa ini menyoroti kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang dinilai merugikan sektor pendidikan dan kesehatan.
Koordinator lapangan aksi, Ahmad Riza Hidayat, menegaskan bahwa kebijakan tersebut berpotensi menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan membebani mahasiswa.
"Pemangkasan anggaran pendidikan ini bisa berdampak pada kenaikan UKT. Kami khawatir mahasiswa akan semakin terbebani karena anggaran yang seharusnya dialokasikan ke pendidikan justru dipangkas," ujar Ahmad.
Ia juga mengecam tindakan aparat yang dinilai represif terhadap mahasiswa, serta kekecewaan atas absennya Ketua DPRD dalam dialog tersebut.
"Kami kecewa dengan tindakan kepolisian hari ini. Baru kali ini ada tindakan seperti ini terhadap aksi kami. Selain itu, ketidakhadiran Ketua DPRD semakin memperburuk situasi. Kami akan melakukan konsolidasi untuk aksi yang lebih besar," tegasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Rahmat Sutarman, menjelaskan bahwa Ketua DPRD sedang berada di Jakarta sehingga tidak bisa menemui demonstran.
"Kami sudah mencoba melakukan negosiasi dengan mereka di tengah hujan. Kami memahami aspirasi mereka terkait efisiensi anggaran yang berdampak pada sektor pendidikan dan kesehatan," kata Rahmat.
Aksi yang berlangsung hingga pukul 15.30 WIB ini mendapat pengamanan ketat dari aparat gabungan Polres Tasikmalaya Kota, TNI, Brimob, dan Satpol PP. (dai/muu)
Load more