China, ungkap Guo Jiakun, akan melanjutkan upaya untuk menghormati tujuan yang dijanjikan mengenai puncak karbon dan netralitas karbon dengan cara dan kecepatan sendiri.
"Kami telah membuat kemajuan positif dalam mengimplementasikan target kontribusi yang ditentukan secara nasional atau NDC. Intensitas emisi karbon kami terus menurun, porsi bahan bakar nonfosil dalam total konsumsi energi terus meningkat, dan volume hutan serta total kapasitas terpasang tenaga angin dan tenaga surya telah mencapai tujuan yang kami janjikan bahan lebih cepat dari jadwal," papar Guo Jiakun.
Guo Jiakun menyebut China akan terus berupaya keras untuk memangkas emisi karbon, mengurangi polusi, mengejar pembangunan hijau, mempercepat transisi hijau dalam segala aspek pembangunan ekonomi dan sosial, mematuhi tujuan dan prinsip yang ditetapkan PBB dan Perjanjian Paris, serta berkontribusi pada respons global terhadap perubahan iklim.
"Kami akan menjunjung tinggi sikap proaktif dan bertanggung jawab, mempertimbangkan kondisi domestik, kemampuan, dan tahap pembangunan kami, serta menginformasikan sekretariat UNFCCC tentang NDC China 2035 tahun ini pada waktunya," ujar Guo Jiakun.
Amerika Serikat awalnya adalah negara yang telah menyerahkan NDC-nya untuk 2035, tapi NDC itu diserahkan sebelum pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS, sedangkan Donald Trump lalu menyatakan AS keluar dari Perjanjian Paris.
Negara lain yang sudah menyerahkan NDC adalah Inggris, Brasil, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Swiss, Uruguay, Andorra, Ekuador dan Saint Lucia.
Dua putaran pertama NDC berlangsung pada 2015 dan 2020-2021. Batas waktu 10 Februari 2025 adalah batas putaran ketiga NDC sebagai bagian dari "inventarisasi global" aksi iklim yang dilakukan pada 2023.
Load more