Jakarta, tvOnenews.com - Nama anak Ummi Pipik dan Alm Uje, Abidzar Al-Ghifari belakangan ini menjadi sorotan hangat lantaran ucapannya saat menyinggung film terbarunya.
Diketahui, Abidzar didapuk menjadi pemeran utama di film hasil adaptasi Webtoon dan Drama Korea populer Business Proposal.
Namun belakangan ia mendapatkan cibiran dari penggemar K-Drama lantaran beberapa pernyataannya yang kontroversi.
Ia pun lantas menuliskan permintaan maaf kepada semua pihak atas sikapnya.
"Saya mohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan dan ucapan saya yang salah. Terimakasih buat kalian semua sudah memberikan saya pelajaran yang sangat berharga," tulis Abidzar di akun Instagramnya.
"Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk aya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana," sambungnya.
Tak hanya Abidzar, Falcon Pictures juga tampak menuliskan permintaan maaf.
Dalam unggahannya, disebutkan bahwa tim telah melakukan yang terbaik selama proses produksi.
"Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon dan serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya," tulis Falcon Pictures di akun Instagramnya.
Mereka juga menyebut dalam pembuata karya remake ini, pemain ditemani oleh 20 seniman yang ikut memantau semua prosesnya.
"Hasil adaptasi ini adalah hasil kerja dan usaha lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman, muda dan senior, termasuk Eyang Slamet Rahardjo, Pakde Indro Warkop, dan mbak Indy Barends - yang mengerjakan cerita ini dengan hati - dan sangat hati-hati," lanjutnya.
"Dalam prosesnya, setiap hari mereka ke lokasi syuting dengan mindset: memberikan penampilan terbaik dan usaha terbaik untuk merayakan cerita ini," sambungnya.
Falcon Pictures juga membantah soal sikap sombong Abidzar. Pihaknya juga menyebut apa yang dilakukan anak Ummi Pipik dan Alm Uje itu adalah bagian dari pendekatan karakter.
"Berita mengenai cast yang tidak menyaksikan serialnya terlebih dahulu, bukan berakar kesombongan, tapi berakar dari pemilihan pendekatan akting. Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara, valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita," bebernya.
Di akhir tulisannya, Falcon Pictures meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersakiti dengan perbuatan Abidzar.
"Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati" tutupnya.
Unggahan tersebut sontak mendapatkan komentar beragam dari netizen.
"Kenapa jadi seolah-olah kita yg bertanggung jawab atas nasib 100 kru dan 20 seniman," tulis netizen.
"Ayo budayakan cancel culture di Indonesia," tulis lainnya.
"Male lead-nya tiap diwawancara makin blunder makin blunder. Damage has been done," tulis netizen.
"Aktornya yg petantang petenteng malah kita yg diceramahi," tulis netizen.
"Minta maaf apa nyari pembenaran ini," tulis lainnya.
Nama Abidzar Al-Ghifari belakangan ini menjadi perbincangan khususnya bagi pecinta drama Korea.
Hal tersebut bermula saat putra almarhum Uje dan Ummi Pipik itu membintangi film berjudul A Business Proposal.
Film tersebut merupakan remake dari drama Korea berjudul sama yang diperankan oleh Ahn Hyeo-seop, Kim Se-jeong, Kim Min-kyu dan Seol In-ah.
Sedangkan versi Indonesia dibintangi oleh Abidzar, Ariel Tatum, Ardhito Pramono dan Caitlin Halderman.
Dalam sebuah wawancara, Abidzar mengaku tidak menonton drama Business Proposal versi Korea karena ingin menciptakan karakter sendiri. Hal tersebut memancing kritikan tajam dari netizen.
Tak hanya itu, ia juga kembali membuat penonton geram karena sikapnya.
"Baca dong (komen netizen), kayaknya gue yang paling aktif baca komen. Gak ada yang gue ingeymt sih, ngapain juga diinget-inget mereka juga gak bakal diundang nanti premiere," kata Abidzar disebuah wawancara.
Hal itu membuatnha semakin mendapatkan kritikan di sosial media. Abidzar pun lantas menyebut para fans drama Korea adalah fans fanatik.
Hal tersebut kembali memancing amarah netizen yang menyebuh sosok Abidzar sombong.
Mengetahui namanya semakin diperbincangkan, Abidzar pun lantas mengatakan hal tersebut sebagai bahan pembelajaran baginya.
“Ini akan jadi pembelajaran buat gue. Apa yang terjadi ini menjadi hal baik ke depan. Gue enggak menutup diri dari segala kritikan dan masukan. Gue akan terima,” kata Abidzar dalam acara Gala Premiere di XXI Grand Indonesia beberapa waktu lalu.
Ia mengaku bersyukur karena memiliki rekan yang baik di project kali ini.
“Dukungan dari teman-teman semua, pihak Falcon Pictures ada di belakang dan di samping gue. Bahkan sebelum penayangan pun, mereka bilang '!re you ok?’” lanjutnya.
Mendaoatkan banyak hujatan, Abidzar sendiri mengaku hal tersebut tak berpengaruh untuk dirinya.
“Kalau down sih gak karena gue menerima. Kalau gue gak menerima, mungkin gue down. Tapi karena gue menerima, jadi gue enggak down. Buktinya gue di sini sekarang,” tegasnya.
Diketahui, Falcon Pictures secara resmi menggelar acara Gala Premiere film A Business Proposal di CGV Grand Indonesia.
Film yang merupakan adaptasi dari novel Webtoon karya Hae Hwa ini siap menghibur penonton dengan kisah romansa penuh kejutan dan humor segar. Acara ini dihadiri oleh para pemeran utama, termasuk Ariel Tatum, Caitlin Halderman, Ardhito Pramono, Abidzar Al-Ghifari, Indy Barends, Indro Warkop, Slamet Rahardjo, Fatih Unru, Willem Bevers, serta komika Yono Bakrie, yang siap mengocok perut penonton dengan penampilannya.
Film ini mengisahkan Sari (Ariel Tatum), seorang food analyst di Bowo Foods, yang terpaksa menyamar menjadi sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), dalam sebuah kencan buta. Namun, tanpa diduga, teman kencan tersebut adalah Utama (Abidzar Al-Ghifari), pewaris dari perusahaan tempatnya bekerja yang terkenal disiplin dan dingin.
Sadar bahwa kakeknya, Eyang Bowo (Slamet Rahardjo), terus menekan dirinya untuk menikah, Utama meminta Sari untuk berpura-pura menjadi kekasihnya.
Dari sinilah konflik dan kejadian lucu mulai bermunculan dari upaya Sari menyembunyikan identitasnya sebagai pegawai Bowo Foods, hingga keterlibatannya dalam skema perjodohan yang semakin rumit.
Salah satu aspek yang paling mencuri perhatian dalam film ini adalah akting Abidzar Al-Ghifari sebagai Utama. Meski sempat diragukan oleh netizen sebelum film ini rilis, penampilan Abidzar justru mendapat banyak pujian dari rekan-rekan sesama pemain.
"Saya hanya berharap, film ini mendapatkan respon positif dari pecinta film Indonesia. Sedangkan yang terjadi pada saya, ini merupakan pelajaran berharga buat saya, agar kedepannya bisa lebih baik lagi," ujar Abidzar.
Ariel Tatum, yang berperan sebagai Sari, mengungkapkan kekagumannya terhadap Abidzar.
“Jujur, saya sangat terkesan dengan akting Abidzar. Dia benar-benar menghidupkan karakter Utama dengan ekspresi, intonasi, dan pembawaannya yang pas. Dia bisa terlihat dingin, tapi tetap memiliki sisi lembut yang membuat karakter ini relatable. Saya yakin penonton juga akan terpesona dengan perannya,” ujarnya.
Caitlin Halderman pun menambahkan, “Saya tahu banyak orang membandingkan versi film ini dengan adaptasi sebelumnya. Tapi menurut saya, Abidzar memberikan warna yang baru dan berbeda sebagai Utama. Dia punya pesona sendiri yang membuat karakternya terasa fresh dan tidak terkesan hanya sekadar meniru versi sebelumnya.”
Sementara itu, sutradara Rako Prijanto menegaskan bahwa pemilihan Abidzar sebagai pemeran utama sudah melalui banyak pertimbangan.
“Abidzar adalah aktor yang penuh dedikasi. Dia memahami karakter Utama dengan baik dan mampu membawakan peran ini dengan nuansa yang lebih natural. Saya yakin setelah menonton film ini, semua orang akan setuju bahwa dia adalah pilihan yang tepat,” ungkapnya.
Load more