Jakarta, tvOnenews.com – Kasus dugaan korupsi dana Program Indonesia Pintar (PIP) SMKN 52 Jakarta menjadi sorotan setelah seorang oknum pegawai honorer diduga menggelapkan bantuan pendidikan untuk siswa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, mengakui adanya penyimpangan dana PIP di sekolah tersebut. Akibatnya, beberapa siswa tidak menerima bantuan yang seharusnya menjadi hak mereka.
“Saya sudah konfirmasi dengan pihak sekolah bahwa permasalahan tersebut pada Rabu, 22 Januari 2025, telah diselesaikan secara kekeluargaan, dan telah diserahkan/dibayarkan seluruh dana PIP dimaksud kepada para penerima yang berhak,” ujar Sarjoko, saat dihubungi media, Senin (3/1/2025).
Sarjoko menegaskan bahwa pelaku bukan berasal dari pihak sekolah, melainkan seorang pegawai honorer. Oleh karena itu, sanksi terhadap pelaku diserahkan kepada pihak sekolah.
“Dan pembinaannya diserahkan kepada sekolah karena bukan PNS. Jadi penyalahgunaan ini bukan oleh pihak sekolah,” terangnya.
Kasus ini pertama kali mencuat setelah aktivis sosial dan politikus PSI, Ronald Aristone Sinaga, yang dikenal sebagai Bro Ron, mengungkap dugaan penyelewengan dana PIP di akun Instagramnya, @brorondm.
Belakangan ini, Bro Ron memang aktif membongkar berbagai kasus korupsi dana PIP yang dilakukan pihak sekolah. Ia juga kerap mengawal orang tua siswa yang menjadi korban penyelewengan dana dan intimidasi dari pihak sekolah.
Dalam unggahan terbarunya, Bro Ron membagikan foto bersama dua alumni SMKN 52 Jakarta, salah satunya adalah Virgiawan Ilyassa. Ia menemukan kejanggalan dalam dana PIP yang seharusnya ia terima.
“Kasus di SMKN 52 Jakarta ini unik ceritanya. Semenjak saya ramaikan perihal PIP di bulan Desember 2024, banyak yang cek secara mandiri di web PIP.KEMDIKBUD.GO.ID,” tulis Bro Ron dalam unggahannya, dikutip Selasa (28/1).
“Adik yang kiri cek, ternyata pernah dapat di 2021 tetapi tidak dapat info dari sekolah. Segera dia info ke grup alumni dan ternyata banyak yang tidak tau pernah dapat,” sambungnya.
Virgiawan Ilyassa akhirnya memberanikan diri mendatangi sekolah seorang diri untuk menanyakan kejelasan dana PIP yang seharusnya ia terima.
“Akhirnya memberanikan diri mendatangi sekolah sendirian, karena yang lain masih takut. Setelah itu, batch berikut saya kawal. Pihak sekolah mengakui ada penggelapan dan janji kembalikan,” ungkap Bro Ron.
Namun, setelah terbongkarnya kasus ini, pihak sekolah diduga mencoba membungkam Virgiawan dengan meminta tanda tangannya di atas surat pernyataan bermaterai. Dalam dokumen tersebut, sekolah mengembalikan dana PIP yang dikorupsi sebesar Rp1.000.000, dengan harapan alumni tidak mengungkapkan masalah ini ke publik.
“Tenang dek, saya saja yang komen karena pihak sekolah sangat pintar mengatur kata-kata untuk kamu,” tulis Bro Ron dalam unggahannya.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penyimpangan dana PIP di berbagai sekolah. Masyarakat berharap ada tindakan tegas dari pemerintah agar skandal serupa tidak terus berulang. (agr/iwh)
Load more