Oknum Anggota TNI Bunuh Janda di Tangerang Selatan saat Desersi, Kapendam Jaya: Dia Desersi Mulai Tanggal 19 Januari 2025
- Rizki Amana-tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Infanteri Deki R. Putra menyebut oknum anggota TNI yang terlibat pembunuhan wanita di Tangerang Selatan tengah desersi dari tugas.
Diketahui, pria tersebut berinisial TS. Dia merupakan anggota TNI AD di Yonif 318 Kostrad.
"Yang melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin (desersi) dari satuan mulai tanggal 19 Januari 2025," katanya, Sabtu (1/2/2025).
Deki menuturkan TS berhasil ditangkap di wilayah Medang, Kabupaten Tangerang. Saat ini TS sudah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Oknum anggota saat ini sudah ditahan di Denpom Jaya 1/Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak TNI juga sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan," tuturnya.
Deki memastikan TNI AD dengan tegas akan memproses pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya yang menyebabkan nyawa seseorang melayang.
"Pimpinan TNI AD sesuai dengan komitmennya akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan melanggar hukum," tandasnya.
Sebelumnya, pihak TNI AD membenarkan bahwa terdapat anggotanya terlibat dalam pembunuhan terhadap seorang wanita di Tangerang Selatan.
Berdasarkan keterangan pelaku, selama disersi dia melakukan tindakan kekerasan terhadap wanita hingga menyebabkan meninggal dunia.
Sebelumnya, seorang wanita ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah kontrakannya di kawasan Jalan Bonjol, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Kamis (30/1/2025) malam.
Warga sekitar, Satriyo, mengatakan ada bau tak sedap yang tercium dari kontrakan wanita berinisial N itu.
Mulanya warga mengira korban diduga tewas akibat overdosis karena kondisinya yang mengenaskan.
Ternyata wanita tersebut tewas diduga menjadi korban pembunuhan.
Warga menyebut N merupakan seorang janda yang tinggal seorang diri di kontrakan tersebut.
“Cuma saya kaget kasus pembunuhan. Saya dengarnya overdosis. Saya tahu dia tinggal sendiri, single parent. Pas lihat sudah ada garis polisi,” katanya. (aha/nsi)
Load more