Polda Kepri Hadirkan Dapur Umum dan Trauma Healing untuk Korban Longsor di Batam

Kepri, tvOnenews.com - Polda Kepulauan Riau (Polda Kepri) bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum guna membantu masyarakat terdampak longsor di Perumahan Tiban Koperasi, Kota Batam. 

Bencana ini merenggut empat nyawa, melukai lima warga lainnya, dan merusak lima rumah, sementara beberapa rumah lainnya dalam kondisi terancam.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan bahwa dapur umum tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban, termasuk mereka yang terpaksa mengungsi akibat risiko longsor susulan.

“Sebagai bagian dari pemulihan, dapur lapangan ini menyediakan makanan siap santap bagi para korban bencana,” jelas Pandra di Batam, Senin (13/1/2025).

Tidak hanya itu, Polda Kepri juga mendirikan posko kesehatan yang memberikan layanan medis darurat, serta mengadakan program trauma healing atau psychological first aid (PFA), khususnya untuk anak-anak yang menjadi bagian dari keluarga terdampak.

“Layanan dapur umum dan kesehatan ini akan terus berjalan hingga masa tanggap darurat selama tujuh hari selesai sesuai SOP yang berlaku,” tambahnya.

Sementara itu, operasi pencarian korban longsor telah resmi dihentikan setelah tim gabungan berhasil mengevakuasi dua dari empat korban yang tertimbun pada Senin petang. Operasi ini melibatkan 375 personel Polri, 88 personel TNI, serta 138 personel dari BPBD, Basarnas, Satpol PP, Damkar, dan warga setempat.

“Pencarian dilakukan dengan bantuan alat berat dan unit K-9 untuk mendeteksi korban di lokasi sulit terjangkau,” ujar Pandra.

Ia juga menegaskan bahwa pengerahan personel dan fasilitas ini mencerminkan komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam situasi darurat.

“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana susulan. Kami akan terus mendampingi dan memberikan yang terbaik untuk para korban,” tutupnya.

Longsor ini tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga melukai lima warga, termasuk dua anak-anak, serta mengancam lebih dari lima rumah di sekitar lokasi bencana. (ant/aag)