Heboh Guru Perempuan di Grobogan Paksa Murid Prianya Berhubungan, Tetangga Pergoki Keduanya Keluar Kamar Mandi Bareng

Jakarta, tvOnenews.com - Kasus oknum guru agama perempuan yang memaksa muridnya berhubungan intim layaknya suami istri membuat geger warga Grobogan, Jawa Tengah.

Kasus skandal guru dan murid di Grobogan ini terbongkar, setelah terjadi kasus penganiayaan.

Sebelumnya pada 2023, ST (35) seorang guru SMP sempat ketahuan warga saat tengah melakukan perbuatan mesum dengan muridnya berinisial Y (16) di sebuah kamar mandi.

Warga yang geram saat itu, langsung menggelandang sepasang guru dan murid tersebut ke Kepala Dusun setempat.

Sumber :

• freepik

Hubungan gelap keduanya yang sudah terjalin sejak tahun 2023 lalu kini terbongkar lagi. 

Tetangga sang guru bernama Nur membongkar tabiat keduanya. Nur mengaku kerap memergoki sang murid berkunjung ke rumah gurunya tersebut.

"Yang perempuan keluar pakai handuk, Y pakai sarung dikerudungin. Ya itu yang 2023," kata salah seorang warga bernama Nur.

Nur mengaku kerap memergoki Y berkunjung ke rumah sang guru. Kebetulan Y selalu melewati samping rumah Nur saat hendak ke rumah ST.

"Saya sempat nanya mau ngaji? pas lewat samping rumah saya," kata Nur.

Nur mengaku sudah curiga sejak November 2023 lalu. Pasalnya Nur sempat memergoki keduanya masuk kamar mandi Bersama sekiatr pukul 20.00 WIB.

Pasalnya posisi kamar mandi ST berada terpisah dengan rumah. Kebetulan saat itu Nur tengah berada di belakang rumahnya.

"Saya lihat Y dan ST masuk kamar mandi. Saya tidak ke sana, mantau saja," katanya.

Sementara Kepala Dusun Pengkol, Grobogan bernama Supar mengatakan pihaknya sempat memediasi ST. 

Saat itu sang guru mengakui kesalahannya dan bersepakat damai dengan pihak korban hingga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Pada 2023 lalu, ST dikeluarkan pihak sekolah. Namun ternyata keduanya masih menjalin komunikasi, bahkan Y dibayarkan tempat kost oleh ST.

Hingga pada akhir September 2024 Y kepergok tengah berada di rumah ST oleh ayah oknum guru hingga berakhir penganiayaan.

"September tidak ada titik terang. Tidak bisa diselesaikan. Dari ibu ST tidak mengatakan sejujurnya. Tapi Y mengatakan ke rumah itu karena ajakan bu ST," ujarnya.