Bocah SD di Garut Diduga Jadi Korban Bullying Teman Sebayanya, Kemaluan Dilecehkan dengan Jagung dan Terong hingga Alami Infeksi
- Ilham-tvOne
Bandung, tvOnenews.com - Seorang bocah perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) berinisial D (12) di Kabupaten Garut diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sebayanya.
Disclaimer: Artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca.
Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.
D menerima kekerasan di area kemaluannya hingga mengakibatkan luka pembengkakan dan infeksi.
Aksi perundungan tersebut terjadi sejak D berada di TK hingga kelas 4 SD.
Korban diduga dilecehkan menggunakan terong dan jagung. Ini terjadi di sekolah tempat korban belajar saat itu.
Menurut keterangan orang tua korban, Linda Atikah (32), awal anaknya diketahui menjadi korban perundungan saat D merintih kesakitan pada bagian kelamin.
Saat diperiksa oleh orang tuanya itu, korban terlihat mengeluarkan darah dan nanah pada alat kelaminnya itu.
"Pas ditangani sama dokter langsung katanya ini pelecehan. Pelecehan tapi bukan sama organ kelamin laki-laki. Tapi kayak dimasukin benda-benda tajam karena pas alat kemaluan anak saya dilihat itu sudah robek," kata Linda saat ditemui tvOnenews.com di Kota Bandung, Rabu (8/1/2025).
Linda memberanikan diri untuk melaporkan apa yang dialami anaknya tersebut kepada pihak berwajib, namun putus di tengah jalan lantaran saat itu korban saat itu kesakitan.
"Dokter pertama enggak mau memberitahu malah aku disuruh lapor ke pihak berwajib. Tapi lihat kondisi anak aku waktu itu enggak memungkinkan. Sempat aku datang ke Polsek Cibatu terus ke Polres Garut pernah juga. Cuma pas panggilan mau wawancara anak sampai menjerit dan pingsan kayak ketakutan," ujarnya.
Keluarga menduga D mengalami trauma berat akibat kejadian perundungan yang ia alami tersebut.
Bahkan, pihak keluarga sering melakukan perundingan untuk menyembuhkan sakit yang dialami korban.
- Ilham-tvOne
"Keluarga runding dulu bagaimana ini lihat mental anak kayak begini, psikis anak enggak memadai, jadi malah menangis kesakitan terus," ujar dia.
Load more