"Jika serapan Bulog dan perbaikan irigasi tidak maksimal, kebijakan luar biasa Presiden, seperti penambahan pupuk dua kali lipat, kenaikan harga gabah, mekanisasi, dan benih unggul, bisa jadi sia-sia," jelasnya.
Untuk memastikan kelancaran, Mentan mengusulkan rapat harian guna memantau perkembangan di lapangan, termasuk situasi irigasi dan harga hasil panen.
"Sekarang, bola ada di tangan kita. Siapkah kita bekerja keras untuk swasembada pangan?" tegasnya.
Menko Pangan Zulhas menambahkan, momentum ini sangat tepat untuk mendorong produksi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
"Presiden Prabowo membawa visi besar untuk swasembada pangan. Ini saatnya kita membela petani dan memanfaatkan perhatian besar pada sektor pangan. Dengan langkah ini, Indonesia bisa unggul," katanya.
Zulhas juga mengingatkan, sektor pertanian adalah penopang kemajuan bangsa, terutama di tengah krisis global.
"Tidak ada negara maju tanpa swasembada pangan. Kita harus mengejar ketertinggalan dari Thailand, Vietnam, dan Tiongkok. Ini momen kita untuk memimpin," tegasnya.
Load more