Sambil Menangis Pilu, Ibu Remaja di Bogor yang Tiba-Tiba Ganti Kelamin di Usia 14 Tahun Akui Belum Terima Kenyataan: Saya Suka Lihat Fotonya, Dari Lahir Dia kan Perempuan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Sambil menangis pilu, ibu dari remaja di Bogor yang tiba-tiba ganti kelamin di usia 14 tahun belum menerima kenyataan.
Ialah Sukarsih, ibu dari remaja 14 tahun berinisial TAP. TAP yang dilahirkannya tahun 2010 lalu sejatinya berjenis kelamin perempuan.
Namun, tanggal 23 Oktober 2024 lalu, dia baru mengetahui jika kelamin anak perempuannya berubah menjadi kelamin laki-laki.
Saat diwawancarai di acara Apa Kabar Indonesia Siang pada Kamis (12/12/2024) lalu, Sukarsih tak kuasa menahan tangis pilunya.
Dia masih tidak percaya dengan apa yang menimpa anaknya.
Wanita yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk ini pun mengaku masih sering melihat foto TAP saat masih kecil—saat masih seperti perempuan, memakai rok dan memakai kerudung.
Pasalnya, setelah diketahui TAP berganti kelamin, bentuk wajah dan sifat anaknya berubah menjadi seperti laki-laki.
Rambutnya dipotong pendek, cara jalannya seperti laki-laki dan kini TAP lebih sering bermain bola.
“Saya enggak nerima tadinya kan perempuan kenapa jadi laki-laki? Seminggu saya sampai sakit. Bapaknya sampai sekarang belum lihat alat kelamin anaknya yang jadi laki-laki. Kalau pulang suka lihat foto (TAP). Suka nangis. Enggak percaya anak perempuan jadi laki-laki,” katanya.
Sukarsih memaparkan bergantinya kelamin TAP bermula dari keluhan anaknya yang tak kunjung juga menstruasi seperti anak perempuan lainnya.
Padahal TAP sudah duduk di kelas 8 atau menginjak 13 tahun. TAP pun meminta ibunya agar mengantarnya ke puskesmas.
- Istimewa
Namun, kala itu, Sukarsih meminta TAP bersabar menunggu kemungkinan anak tersebut akan menstruasi di usia 15 tahun.
“Terus-terusan ingin dicek kok enggak menstruasi. Dari bulan Oktober tanggal 23 mandi bareng. Kok alat vital perempuannya jadi laki-laki? Saya panggil tetangga. Itu kok anak saya alat vital perempuannya jadi laki-laki. Pada kaget semua,” ungkap dia.
Sukarsih pun membawa anaknya ke puskesmas. Namun, puskesmas itu merujuknya ke rumah sakit lainnya.
“Jadi dioper-oper (rumah sakitnya),” kata dia.
Sukarsih mengatakan anaknya ingin segera mendapatkan kepastian. Namun, dari dalam dirinya sendiri, Sukarsih menyebut anaknya ingin menjadi laki-laki ketimbang menjadi perempuan.
“Udah semangatlah dia gitu. Udah enggak malu-malu sama tetangga juga. Memang sifatnya kayak laki-laki,” ujarnya.
Sukarsih dan keluarganya pun tak patah semangat. Meski anaknya berbeda, mereka tetap memberikan semangat dan doa.
- Istimewa
Terlebih lagi, tak ada keluhan sakit apapun yang dirasakan TAP selama ini.
“Berdoa biar cepat selesai. Tidak ada keluhan apa-apa. Dia kan alat vital perempuan di bawah masih ada kalau dia kencing. Kata dokter harus cek kromosom takutnya ada rahimnya kan dari lahir perempuan,” terangnya.
Namun, kata dia, biaya untuk melakukan hal itu tidaklah murah.
Oleh karena itu, dia pun meminta bantuan agar kelamin anaknya tak lagi ganda sehingga anaknya bisa kembali sekolah dengan jenis kelamin yang dipilihnya.
Pasalnya, saat ini, TAP tidak bersekolah untuk beberapa waktu terlebih dahulu.
“Guru-guru datang ke rumah. Teman-temannya belum pada tahu bentuknya begini. Anaknya ingin cepat-cepat sekolah lagi,” pungkasnya. (nsi)
Load more