Iqbal yang juga Rektor Institut Komunikasi dan Bisnis Swadaya (SWINS) Jakarta, Associate Professor di Universitas Paramadina, dan politisi, menjelaskan, "Di era digital sekarang, banyak selebgram dan tokoh yang merasa berkuasa hanya karena banyak pengikut. Tanpa disadari, mereka jadi semena-mena dan minim empati."
Menurut Iqbal, tindakan Gus Miftah yang mempermalukan Sunhaji itu masuk kategori bullying dalam psikologi, yakni tindakan untuk menyakiti atau merendahkan seseorang tanpa disadari.
Sayangnya, Miftah tampaknya tidak menyadari dampak perbuatannya dan justru tertawa setelah mengolok-olok penjual es teh tersebut di atas panggung.
Iqbal menambahkan, "Di sinilah letak star syndrome-nya. Dia merasa itu biasa karena posisinya lebih tinggi, menganggap orang kecil tidak punya kuasa untuk bicara."
Seperti diketahui, akhir-akhir ini Miftah banyak dikritik warganet, kemudian, dia memilih untuk mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, setelah video penghinaannya viral. (aag)
Load more